Dialog Kebangsaan Anis Matta dengan Tokoh-tokoh Kaltim dan Komunitas Antar Umat Beragama
By: Abul Ezz
Sabtu, 13 April 2013
0
pkssiak.org, SAMARINDA - Presiden PKS Anis Matta silaturahmi dengan kalangan tokoh
Kaltim dalam acara "Dialog Kebangsaan" di Hotel Mesra, Samarinda, Jum’at
(12/4) malam. Dialog Kebangsaan tersebut dihadiri oleh tokok dan
pengurus berbagai ormas seperti Forum Komunikasi Antar Umat Beragama,
Forum Pembauran Kebangsaan, Forum Kewaspadaan Dini, kalangan Akademisi,
Ketua MUI Kaltim , Ketua MUI Samarinda. Turut hadir pula unsur
pemerintah kota Samarinda,`kalangan aktivis lingkungan, dan pegiat
sosial serta jajaran pengurus PKS se-Kaltim sendiri.
Dalam acara tersebut, Anis Matta diberikan kesempatan menyampaikan orasi
kebangsaan. Anis mengawali orasinya dengan mengajak hadirin membedah
film Habibie & Ainun. Anis mengatakan bahwa mantan Presiden RI BJ.
Habibie merupakan sosok penting lahirnya demokrasi di Indonesia. “Karena
Bapak Habibie-lah yang menjadi peletak dasar hukum dalam pembentukan
demokrasi dan presiden yang menandatangani sistem multipartai,” kata
Anis Matta.
Anis juga bercerita tentang kesannya setelah menonton film Habibie dan
Ainun bersama keluarganya beberapa waktu yang lalu. ” Dalam film Habibie
itu sebenarnya ada pesan istimewa yang disampaikan yaitu proses naik
turunnya beliau,” kata Anis Matta. Anis Matta mengatakan pada saat
proses naik dan turunnya Habibie sebagai Presiden RI di film tersebut
porsinya sedikit, ketimbang meniti karier dan kisah cintanya bersama
Ainun. “Padahal, hal utama yang mesti disampaikan di film itu adalah
kontribusi dan pengabdian beliau pada saat menjadi Presiden RI,” jelas
Anis.
Poin yang terpenting dalam film Habibie & Ainun tersebut menurut
Anis Matta adalah bagaimana Habibie tetap enjoy dan tetap “hidup” walau
“hilang” kekuasaannya. ” Hal ini berbeda ketika saya menonton film
Margaret Thatcher, dimana pada saat berkuasa dia merupakan seorang yang
bertangan besi. Sedang pada saat tuanya, rapuh dan tak berdaya pada saat
tak berkuasa lagi karena dia tak punya “cinta” dalam politik seperti
yang Habibie miliki,” kata Anis.
Menurut Anis, orang yang datang di dunia politik dengan cinta akan pergi
dengan hati yang tenang dan merasa “enteng” meninggalkannya. “Kita
mesti belajar menjadi orang yang rileks dan ikhlas dalam berpolitik
seperti pak Habibie,” katanya.
Pada akhirnya, lanjut Anis, politik ini bercerita tentang bagaimana kita
mengatur tata kelola kehidupan negara mengorganisasi kita sebagai
manusia. ” Kita tak boleh memisahkan politik dan agama, politisi dan
kiayi,” ujarnya. Ahli agama dan ahli negara, dan penyatuan kesemuanya
ini hanya bisa dengan cinta, dan begitulah cara Qur’an mengajarkan kita.
” Sebagai contoh, perbedaan etnis yang ada seharusnya bisa memperindah
taman bagi Indonesia, bukan saling menjatuhkan karena kita punya cinta,”
lanjutnya.
Karena cintalah yang akan menyatukan keragaman bangsa kita, membuat
kreatifitas dan semakin memperkuat bangsa kita. “Mari bangun bangsa kita
dengan cinta, harmoni, dan kerja,” ajak Anis Matta.
PKS Makin Enjoy dan Solid
Pada sesi diskusi, Anis Matta menanggapi beberapa pertanyaan dari para
hadirin. Di antaranya terkait elektabilitas PKS pasca Luthfi Hasan
Ishaq, Presiden PKS sebelumnya, dijadikan tersangka oleh KPK dalam kasus
impor dagang sapi.
“Sama sekali belum ada dampak berarti dari kasus tersebut. Elektabilitas
kita baik-baik saja. Buktinya kami sudah memenangi pilkada Jawa Barat
dan Sumatera Utara. Jumlah penduduk di dua provinsi itu, sama dengan 25
persen penduduk Indonesia loh,” ungkapnya optimis.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Anis Matta, PKS saat ini sedang melakukan
recovery image. Wajah politik kian keras dan berbahaya. Banyak konflik
dan intrik. Saat ini makin gencar strategi pembunuhan karakter
dilakukan. PKS harus menghindari praktik-praktik seperti itu. PKS perlu
memberikan sentuhan yang lebih manusiwi tentang politik agar masyarakat
tidak menakutinya. “Sekali lagi, ini saatnya kita memberikan sentuhan
cinta bagi dunia politik,” ujar Anis Matta.
Karena itulah Pengurus DPP PKS melakukan kunjungan ke daerah-daerah
untuk menstimulan paradigm berpikir politik para kadernya. “Di Jakarta
itu panas, bikin pusing politiknya. Makanya kita jalan-jalan ke daerah
untuk refreshing, berjumpa kader itu menyenangkan. Dan ternyata PKS
makin enjoy dan tambah solid. Alhamdulillah,” ungkapnya sumringah.
Dialog ini di pimpin langsung oleh Ketua DPW PKS Kaltim Masykur Sarmian.
Dalam prolognya Masykur Sarmian menyampaikan tentang kondisi bangsa
pasca reformasi yang sangat memprihantinkan.” Dan disinilah kita harus
peduli untuk memperbaikinya,” ujar Masykur.
Rombongan Anis Matta diikuti pula tokoh-tokoh PKS lainnya seperti
Sekjen PKS, Muh. Taufik Ridho, Komisi VII DPR RI Fahri Hamzah, anggota
Komisi II DPR RI Aus Hidayat Nur. Ikur serta H.Hadi Mulyadi, Ketua DPP
PKS Wilda Kalimantan, yang juga Wakil Ketua DPRD Kaltim. Dijadwalkan,
Anis Matta beserta rombongan akan berada di Kaltim hingga Minggu (14/4).
DPD PKS Siak - Download Android App