Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Selasa, 30 April 2013

Cerita Paman Janggut Tentang Sosok Anis Matta

 
pkssiak.org - Kata pertama saya ucapkan terima kasih kepada Admin PKS Piyungan yang telah berkenan memuat tulisan tentang Paman Janggut. (Aleg PKS yang hidupnya menumpang di masjid)

Ahad sore, 28 April 2013, saya menyempatkan diri shilaturrahim ke Komplek Masjid Syarifah Izzah Shalih tempat Paman Janggut tinggal. Sekaligus menjenguk isterinya yang baru keguguran calon anaknya yang ketujuh.

Paman janggut menyampaikan bahwa dia kaget diberitahu oleh teman-temannya di Banten tentang tulisan mengenai dirinya di blog PKS Piyungan. Bahkan pada saat beliau mau mengisi acara di Pandeglang, beliau dipanggil oleh moderator: "Kepada Paman Janggut kami persilahkan". Ada juga dari jamaahnya yang mendoakan, "Semoga Paman Janggut segera memiliki rumah". Seorang temannya  di Yayasan malah mencetak tulisan itu dan menempelkannya di dinding sekolah.

Isteri Paman Janggut, yang baru keguguran calon anaknya, menangis membaca tulisan itu  dan komentar-komentar yang masuk di blog PKS Piyungan. Bermacam rasa menyatu, antara bangga, haru, dan sedih. Paman janggut menghiburnya dengan kata-kata, "Umi isteri kebanggaan. Bisa bantu Abi berjuang dalam dakwah ini".

Saya merasa bersalah karena telah mempublikasi  tulisan itu tanpa ijin beliau. "Mohon maaf bila tidak nyaman dan kurang berkenan," kata saya. "Tidak apa-apa. Kenapa tidak sekalian disampaikan ke DR. Hidayat Nur Wahid dan Ustadz Anis Matta". "Memangnya mereka kenal dengan Paman Janggut?" tanyaku. "DR. Dayat yang menasihati saya untuk pulang ke Indonesia dan berdakwah di sini. Sedangkan Ustadz Anis adalah Kakak kelas di LIPIA dan saya tinggal satu rumah bersamanya dulu," jawab Paman Janggut yang membuatku makin penasaran.

Kata Paman Janggut, Ustadz Anis Matta adalah sosok yang sangat cerdas. Selalu menjadi mahasiswa terbaik waktu di LIPIA. Beliau rajin sekali membaca buku. Saat Ustadz Anis Matta mau menikah, Paman Janggut diminta untuk memilihkan untuknya  satu dari lima foto yang dijejerkan secara terbalik untuk menjadi isteri beliau.

"Bagaimana saya bisa memilih, sedangkan wajah dari akhwatnya tidak terlihat karena fotonya dijejerkan terbalik begini?" protes Paman Janggut. "Agar ikhlas dan objektif," begitu kira-kira jawaban Ustadz Anis. Lalu Paman Janggut mengambil satu foto, dan ajaib, pilihan Paman Janggut sesuai dengan keinginan Ustadz Anis.

Paman Janggut sangat kagum dengan kuatnya ingatan ustadz Anis Matta. Saat pertemuan Kaderisasi PKS se-Indonesia belum lama ini di Puncak Bogor, Paman Janggut mendekati Ustadz Anis Matta yang telah menjadi Presiden PKS.

"Ustadz Anis, Apakah masih kenal saya?"

"A'la Rotbi, kan? Bagaimana kabar adik antum yang dulu diajak ayah ibu jenguk antum ke rumah kontrakan kita?"

"Alhamdulillah, sehat. Adik saya sekarang sudah jadi Bankir di Jakarta," jawab Paman Janggut sambil terkagum-kagum dengan ingatan beliau.

Saya, adiknya Paman Janggut, lebih kagum lagi dengan Ustadz Anis Matta. Saya saja sudah hampir lupa dengan pengalaman pertama kali ke Jakarta diajak orang tua  untuk menengok Kakak yang kuliah di LIPIA lebih dari 20 tahun yang lalu.

Ternyata yang saya datangi dulu adalah rumah kontrakan Pemimpin Besar yang pidatonya mampu menjebol tembok kemalasan kami, orang-orang yang terkurung dalam zona nyaman. Dialah Calon Pemimpin negeri ini, Ustadz Anis Matta.

Oleh @iman_azzam

*pkspiyungan.org
0 Comments
Tweets
Komentar