pkssiak.org - Presiden
PKS Anis mengatakan PKS sebagai partai dakwah harus mengandalkan
kekuatan narasi. Hal ini dikatakan Anis Matta saat berorasi di hadapan
pengurus PKS dari seluruh Indonesia dalam Rapimnas yang berlangsung di
Semarang.
" Partai dakwah harus mengandalkan kekuatan narasi. Kita punya dasar, kita punya Qur'an dan siroh-siroh sebagai modal. Para politisi membutuhkan voters, tapi nabi membutuhkan follower. Ketika nabi wafat ide-idenya tetap dijalankan oleh para sahabat. orang cerdas mampu menyederhanakan masalah rumit," ujar Anis Matta, Kamis (18/4) malam.
Dia mengatakan oleh karena PKS merupakan kumpulan orang cerdas maka ide-ide besar itu akan mudah dilaksanakan.
" Merebut hati lebih didahulukan daripada merebut akal. Kita harus menghilangkan sekat-sekat dengan masyarakat. Selama ini kita dipersepsikan sebagai orang baik, tapi belum bisa djadikan bagian dari mereka. kita harus menghilangkan persepsi ini, sekat ini harus dihilangkan karena persepsi ini ada di masyarakat," katanya.
Kita lihat ada orang-orang yang mengatakan," jangan pilih PKS karena PKS bukan ahli sunnah waljamaah. Adajuga yang mengatakan saat banyak partai tidak lolos verifikasi seperti ini," saya mau masuk PKS, tapi kebaikan saya belum memadai untuk masuk PKS.
" Coba kita lihat sekat-sekat seperti itu. Selama ini warga NU tidak mau pilih PKS karena PKS tidak tahlil," katanya.
Anis Matta bertanya kepada para peserta Rapimnas, apakah memutihkan yang merah itu berat, memutihkan yang biru itu berat, memutihkan Indonesia apakah berat. Para hadirin serentak menjawab 'tidak'.
" Kita harus masuk ke masyarakat, hadir dalam keseharian mereka, dalam kesedihan mereka. Antum ini ibarat tahi lalat, oleh karena itu harus membaur," jelas Anis.
Anis mengungkapkan, ketika ditanya wartawan tentang Yenny Wahid yang melarang kadernya masuk PKS, Anis menjawab akan bersilaturahmi terus ke kalangan NU.
" Ketika saya ke Poncol, Semarang juga dikatakan PKS mau mengambil suara-suara NU. Menganai suara itu belakangan, yang penting kita kenalan dulu. Tak kenal maka tak sayang. Saya hanya minta mereka bukakan pintu buat kami, kami mau datang, kita ini saudara," ujarnya.
Menurut Anis ada yang mengatakan jangan bersilatruahmi ke kyai karena kyai-kyai itu pandai berpolitik. Dan itu terbukti ketika saya berkunjung ke salah seorang kyai, dia mengatakan telah menyaksikan semua pidato saya melalui youtube.
" Orang lain berusaha ingin tahu tentang kita, masak kita tidak berusaha untuk mengetahui orang lain. Proses pembauran mesti dilakukan, antum tidak punya kendala pembauran seperti etnis tionghoa, antum penduduk asli. Memang terkadang ada perasaan tidak nyaman ketika kita berada di dekat mereka. Inilah yang harus dihilangkan," papar Anis.
Anis mengatakan semoga mereka sadar suatu hari nanti, ternyata kita bisa menjadi cahaya yang membimbing kehidupan mereka.
" Narasi besar kita untuk Indonesia adalah Indonesia adil sejahtera. Kita di Semarang ini berusaha untuk menghapus mitos. Kita tidak merubah nama, agama apalagi menyunat orang. Kita hanya merubah warna, dari merah menjadi putih," kata Anis.
" Partai dakwah harus mengandalkan kekuatan narasi. Kita punya dasar, kita punya Qur'an dan siroh-siroh sebagai modal. Para politisi membutuhkan voters, tapi nabi membutuhkan follower. Ketika nabi wafat ide-idenya tetap dijalankan oleh para sahabat. orang cerdas mampu menyederhanakan masalah rumit," ujar Anis Matta, Kamis (18/4) malam.
Dia mengatakan oleh karena PKS merupakan kumpulan orang cerdas maka ide-ide besar itu akan mudah dilaksanakan.
" Merebut hati lebih didahulukan daripada merebut akal. Kita harus menghilangkan sekat-sekat dengan masyarakat. Selama ini kita dipersepsikan sebagai orang baik, tapi belum bisa djadikan bagian dari mereka. kita harus menghilangkan persepsi ini, sekat ini harus dihilangkan karena persepsi ini ada di masyarakat," katanya.
Kita lihat ada orang-orang yang mengatakan," jangan pilih PKS karena PKS bukan ahli sunnah waljamaah. Adajuga yang mengatakan saat banyak partai tidak lolos verifikasi seperti ini," saya mau masuk PKS, tapi kebaikan saya belum memadai untuk masuk PKS.
" Coba kita lihat sekat-sekat seperti itu. Selama ini warga NU tidak mau pilih PKS karena PKS tidak tahlil," katanya.
Anis Matta bertanya kepada para peserta Rapimnas, apakah memutihkan yang merah itu berat, memutihkan yang biru itu berat, memutihkan Indonesia apakah berat. Para hadirin serentak menjawab 'tidak'.
" Kita harus masuk ke masyarakat, hadir dalam keseharian mereka, dalam kesedihan mereka. Antum ini ibarat tahi lalat, oleh karena itu harus membaur," jelas Anis.
Anis mengungkapkan, ketika ditanya wartawan tentang Yenny Wahid yang melarang kadernya masuk PKS, Anis menjawab akan bersilaturahmi terus ke kalangan NU.
" Ketika saya ke Poncol, Semarang juga dikatakan PKS mau mengambil suara-suara NU. Menganai suara itu belakangan, yang penting kita kenalan dulu. Tak kenal maka tak sayang. Saya hanya minta mereka bukakan pintu buat kami, kami mau datang, kita ini saudara," ujarnya.
Menurut Anis ada yang mengatakan jangan bersilatruahmi ke kyai karena kyai-kyai itu pandai berpolitik. Dan itu terbukti ketika saya berkunjung ke salah seorang kyai, dia mengatakan telah menyaksikan semua pidato saya melalui youtube.
" Orang lain berusaha ingin tahu tentang kita, masak kita tidak berusaha untuk mengetahui orang lain. Proses pembauran mesti dilakukan, antum tidak punya kendala pembauran seperti etnis tionghoa, antum penduduk asli. Memang terkadang ada perasaan tidak nyaman ketika kita berada di dekat mereka. Inilah yang harus dihilangkan," papar Anis.
Anis mengatakan semoga mereka sadar suatu hari nanti, ternyata kita bisa menjadi cahaya yang membimbing kehidupan mereka.
" Narasi besar kita untuk Indonesia adalah Indonesia adil sejahtera. Kita di Semarang ini berusaha untuk menghapus mitos. Kita tidak merubah nama, agama apalagi menyunat orang. Kita hanya merubah warna, dari merah menjadi putih," kata Anis.
[pksnongsa.org]