Faridatul Millah
@FarmillaID
"Aku, Waktu, dan Masa Lalu"
pkssiak.org - Apa yang kalian tau soal waktu? Kata yang tersusun dari huruf w, a, k, t dan u ini sangat berperan penting dalam kehidupan kita, entah benda, sifat atau apa, yang pasti waktu bagiku masih berwujud gaib.
Buatku waktu adalah hal utama bagi kehidupan, jika seseorang udah gak
punya waktu artinya udah gak bisa ngelanjutin hidup. Demikian juga
dengan dunia, memiliki waktu tertentu alias batasan waktu hingga
akhirnya ia hancur lebur atau yang lebih akrab dengan sebutan kiamat.
Waktu adalah teka-teki, siapapun gak bisa ngatur-ngatur waktu, apalagi
balik ke waktu yang udah terlewatkan sekaliipun barang 1 menit yang
lalu.
Bagiku, ngomongin soal waktu ada dua hal yang amat berkaitan. Masa lalu
dan masa depan. Dua hal ini gak bisa lepas bagi siapapun kecuali orang
itu benar-benar amnesia n gak bisa mengingat masa lalu, na’udzubillah.
Ngomongin masa lalu, hmmm... dalam kamus besar hidupku, masa lalu
berarti waktu yang udah terlewatkan, entah satu abad yang lalu, satu
tahun yang lalu, bahkan 1 menit yang lalu waktu aku nulis ini note, bagi
aku itu masa lalu.
Dulu aku orang yang gak ramah sama masa lalu, pernah aku punya keinginan
hilang ingatan, atau pingin balik ke masa lalu ngebenerin puing-puing
kehidupanku yang menurut aku salah jalan alias berantakan, yaudah, itu
dulu, waktu aku belom dewasa, waktu aku masih berfikir primitif. Karena
nyatanya sekalipun orang yang punya kesalahan di masa lalu masih bisa
membenah diri, alias lebih baik di masa yang akan datang, tergantung
orang itu mau apa enggak memperbaiki diri. So, orang yang beruntung
adalah orang yang memiliki hari ini lebih baik dari hari kemarin.
Banyak orang yang berkeinginan sukses di masa depan, tapi ia malah
terlalu fokus sama masa lalu, artinya dia masih uring-uringan n masih
terbebani sama bayangan masa lalu. Jiwa seperti ini lumayan berbahaya,
karena sedikit demi sedikit bisa melenyapkan alam sadar yang
mengakibatkan setres. Atau yang lebih parah adalah ia akan memutuskan
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Tragis.
Salah satu cara untuk bangkit dari keterpurukan ini adalah, bangun dan
carilah kawan yang sekiranya bisa membantu beban, teman yang lebih
dewasa dan bisa menuntun kita. Semakin kita menyendiri, semakin banyak
pula syetan yang membisikkan hal buruk terhadap kita. Jadi, mending
berteman sama manusia baik atau sama Syetan? Pribadi cerdas tentu akan
memilih nomor 1.
Waktu juga erat kaitannya dengan rezeki. Mungkin Tuhan telah
mempetak-petakkan rejeki bagi makhluknya sesuai kebutuhan, tentunya
dibarengi dengan usaha dan kerja keras. Makanya, setiap orang punya
rejeki yang berbeda-beda. Sekalipun dalam takaran yang sama, kadang
Tuhan membedakannya dengan caranya sendiri. Sebenarnya itu masih bisa
kita ubah, karena dalam firmannya Tuhan berkata, Ia tidak akan merubah
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya. Ya sekali lagi,
semua kembali kepada masing-masing. Usaha itu penting, tinggal hasilnya
kita serahkan kepadaNya.
Selain rejeki, waktu juga bersinggungan dengan jodoh. Teka-teki yang
juga sangat misterius tapi bikin penasaran. Siapa sih jodoh aku? Aku
pinginnya dia. Ya, andai saja aku bisa mendahului takdirnya. Huhu, tapi
kembali lagi, semua tergantung kita. Sekalipun jodoh udah ditentuin,
tapi jika tanpa usaha ya tidak bertemu.
Eh ngomongin soal nikah aku punya cerita tentang seseorang yang gak bisa aku sebut namanya apalagi nomer KTP #eh...
Dia pernah cerita sama aku kalo dia gak bakal nikah sebelum ia memiliki
rumah yang cukup, kendaraan yang mapan serta tabungan dua tahun kedepan.
Wew, hatiku kala itu berdecak. Mau aku protesin banget tuh statemen.
Karena gak sedikit aku nemuin orang yang kehidupannya biasa-biasa aja,
tapi setelah menikah menjadi luar bisa. Artinya rejekinya lebih barokah
sehingga makin melimpah. Gak disangka-sangka tuh. Bagaimana coba jika
keinginannya itu -memiliki rumah yang cukup, kendaraan yang mapan serta
tabungan dua tahun kedepan- baru bisa ia capai hingga ia umur 50 tahun??
Hah? Apa ia akan keukeuh menikah di usia itu. Kalo menurutku itu aneh.
Dan setelah dia menikah dia akan benar-benar menyesal. Menyesal kenapa
gak nikah dari dulu. Hehe..
Demikian note yang aku tulis, semoga bisa bermanfaat. Setidaknya bisa bikin aku puas karena udah mengungkapkan keganjalanku... Hahaa... Dan mengolahragakan jari-jariku yang udah lama kangen sama keyboard leppy...
Malam di Majalengka, 23-04-13
@FarmillaID on twitter