20 Tahun Lika Liku Dakwah di Pedalaman Singguling | catatan ummahat
By: admin
Jumat, 26 April 2013
0
"20 Tahun Lalu untuk Semangat Hari ini"
Hulma Yuwelni
Singguling
Hulma Yuwelni
Singguling
pkssiak.org - Walaupun belum seberapa dibanding jihad saudara-saudara kita di
Palestina yang rasanya jauuh sekali. Tapi dibanding jihad diri hari ini
lumayan besar disaat itu. Yang saya inginkan adalah mengingatkan diri,
bahwa kemudahan ternyata tidak berbanding lurus dengan semangat untuk
terus beraktifitas.
20 tahun lalu kami sekeluarga tinggal di sebuah desa, Singguling,
kurang lebih 45 km utara Padang. Di masa itu kendaraan yang ada adalah
bendi, itupun kalau masih siang, kalau sudah sore tidak ada lagi, dan
Subuh belum ada apalagi kalau sebelum Subuh. Alhamdulillah transportasi
Padang-Bukit Tinggi-Pekan Baru cukup lancar, itulah kendaraan yang
sangat bermanfaat di saat itu.
Hubungan komunikasi juga belum selancar sekarang tapi kok komunikasi
lebih nyambung ya. Dengan memanfaatkan wartel yang masih 1-2 komunikasi
sangat efektif sekali. Untuk acara pekanan sudah tetap, kalau untuk
acara insidentil ada saja ikhwan pakai motor menyampaikan secarik
kertas pesan, dan tanpa banyak tanya kita mampu menjalankan agenda
dakwah.
Awal 1993, ketika itu kami baru saja punya bayi, anak kedua yang
dilahirkan sebelum Shubuh tanggal 23 Januari 1993. Dari pukul 12.00
malam sudah mulas setiap 30 menit sekali, pukul 04.00 sudah tidak
tertahankan mulas, saya bangunkan abinya. Tanpa fikir panjang abinya
berlari ke rumah neneknya (0,5 km) di mana sepupunya yang bidan desa
tinggal. Tapi kebetulan ibu mertua saja yang ada di situ, mertua saya
datang untuk ambil anak pertama kami, dan abinya langsung berlari lagi
ke tempat praktek sepupunya yang berjarak kira-kira 1,5 km. Bagaimana
bisa dia ke rumah kami sedang dia lagi menangani pasien yang melahirkan
juga.
Abinya juga tidak memikirkan apa-apa lagi langsung berbalik dan
menjemput saya, yang saya ingat pada waktu itu saya berjalan dipapah
abinya berjalan sejauh 1,5 km dalam keadaan setengah sadar,
Alhamdulillah ada penerangan dari truk yang lewat dari mengambil kerekel
ke sungai. Subhanallah begitu sampai ke kamar bersalin lahirlah putri
kami kedua tepat setelah adzan Subuh, begitu diadzankan dan diiqamatkan
di telinga kiri dan kanan dalam kondisi mandi keringat juga abinya
shalat Subuh. Cuaca yang cukup dingin di perkampungan itu menjadi sangat
panas kami rasakan namun tetap bahagia sekali. Putri ini kami namai
dengan Annisa udz-Zakiyah, sekarang sudah kuliah. Alhamdulillah…
Demikian sulit untuk transportasi, pergi bersalin, pagi buta , tidak ada
kendaraan dijalani tanpa keluh kesah, enjoy saja tapi hari ini banyak
kendaraan dan komunikasi lancar masih juga ada alasan untuk malas pergi
liqo` maupun mengisi liqo. Itu yang ingin dingatkan pada diri ini,
keadaan ke depan belum tentu lebih baik, namun syurga memang hanya bisa
didapatkan dengan pengorbanan, Jihad fii Sabilillah.
20 tahun lalu untuk liqo kami sampai bawa 3 anak di perut, digendong dan
dibimbing juga ada. Dengan naik angkutan umum pernah berdiri sejauh 40
km lebih juga pernah dijalani. Sekali lagi diri ini menjalani dengan
mudah dan senang, hari ini selain banyak fasilitas, diri ini tidak lebih
giat? Apa yang salah? Ternyata semangat jihad tidak berbanding lurus
dengan fasilitas dan kemudahan yang ada. Allahumma ya Rabbi ampuni
hambbaMu yang dhaif ini.
Kami mendambakan syurgaMu namun hari demi hari kami jalani semakin enak,
namun masih belum membuat kami beraktifitas lebih baik. Ukhuwah pun
kadang tak indah, kadang kami tidak puas dengan saudara kami padahal
belum tentu kami lebih baik dibanding saudara kami. Kadang juga aib
saudara kami kami umbar ke orang banyak padahal belum tentu aib kami
lebih sedikit disbanding saudara kami. Ampunilah hambaMu ini, ampunilah
kami Ya Rabb....
Wallahu `alam bissawab
Wallahu `alam bissawab
DPD PKS Siak - Download Android App