Tangkap Anis Matta!
By: Abul Ezz
Senin, 18 Maret 2013
0
Saya menyarankan agar Anis Matta segera ditangkap. Oleh siapa? Oleh para
kader PKS. Lho???! Ya. Saya menyarankan kepada para kader PKS agar
menangkap pikiran-pikiran dahsyat Anis Matta. Kalau perlu, semua
aksi-aksi leadershipnya juga ditangkap.
Karena pikiran-pikirannya, kebijakan-kebijakannya sebagai pimpinan
partai, dan aksi-aksi kepemimpinannya, itu semua bisa dijadikan catatan
sejarah dan referensi empirik bagi perjalanan partai kalian, perjalanan
perpolitikan di Indonesia, bahkan perpolitikan dunia. Hal itu juga bisa
menjadi pendidikan politik sekaligus budaya untuk bangsa besar Indonesia
ini. Jarang-jarang lho ada orang yang punya itikad baik untuk memajukan
negeri ini, juga memiliki kapasitas keilmuan yang luar biasa, sekaligus
juga punya otoritas menggerakkan mesin partai yang cukup besar. Dan
orang itu ada di partai kalian.
Saya melihat akhir-akhir ini Anis Matta seperti bintang yang sedang
bersinar terang. Terlebih setelah dia berhasil menahkodai bahtera yang
bernama PKS ini keluar dari badai dengan memenangkan beberapa pilkada
dalam waktu yang berdekatan. Track record-nya masih bersih (dan
mudah-mudahan tetap bersih), walaupun ada upaya-upaya untuk membuatnya
terlihat kotor (biasalah, politik di Indonesia masih kaya’ gini) tapi
buktinya tidak terbukti. Yang penting bagi kalian, jangan membalas
kejahatan dengan kejahatan, tunjukkan kalau cara berpolitik yang santun
itu ada pada kalian (santun kan bukan berarti lemah, justru orang kuat
lah yang santunnya terlihat indah).
Setelah menonton beberapa video rekaman pidatonya yang diupload di
Youtube, saya pribadi juga tertarik dengan pikiran-pikirannya Anis
Matta. Sayang sekali kalau pikiran-pikirannya (yang menurut saya dahsyat
ini) dan aksi-aksi kepemimpinannya menguap begitu saja di udara tanpa
ada perekaman. Oleh karenanya ada beberapa saran yang bisa saya
sampaikan kepada kalian para kader PKS:
1. Catatlah semua isi
pidato/ceramah/khutbah/seminar/talkshow/dialog/wawancara yang
disampaikan oleh Anis Matta. Saya memperhatikan, Anis Matta kalau bicara
jarang memegang naskah (dan ini salah satu kelebihan Anis Matta dalam
public speaking), oleh karenanya mencatat mutlak kalian lakukan sebagai
upaya perekaman pemikirannya. Bukankah Ali bin Abi Thalib pernah
berujar: “ikatlah ilmu dengan menuliskannya”. Tapi saya yakin tidak
semua kalian bisa selalu bersama Anis Matta setiap hari. Padahal dalam
kapasitasnya sebagai presiden partai, saya yakin hampir setiap hari dia
harus berbicara (dalam konteks public speaking). Lalu siapa kah yang
berkewajiban mencatat semua pemikirannya itu? Saya pikir ini tugas
asisten pribadinya Pak Anis. Saya harap asisten pribadinya Pak Anis juga
adalah seorang yang haus ilmu. Dan semua yang dicatat itu, alangkah
bagusnya kalau dibuat menjadi buku. Dengan konten yang penuh ilmu saya
yakin buku kumpulan ceramah itu akan menjadi buku yang menarik. Namun
bagi kalian yang hadir atau sempat mengikuti pembicaraannya, alangkah
baiknya juga mencatatnya.
2. Kalau catatan itu hasilnya adalah teks, maka dengan menggunakan
fasilitas teknologi saat ini, kalian juga bisa mengarsipkan
pidato/ceramah/khutbah/seminar/talkshow/dialog/wawancara beliau dalam
bentuk file video dan atau audio. Dan ini mutlak dilakukan agar kita
juga bisa mengetahui gestur pembicara saat ia menyampaikan pemikirannya
(yang tidak bisa dilakukan oleh hanya sekedar teks). Alangkah eloknya
kalau file itu kemudian diupload ke Youtube agar bisa dinikmati oleh
masyarakat Indonesia secara luas. Toh Anis Matta sekarang bukan hanya
sekedar milik PKS, tapi juga milik bangsa Indonesia. Malah sebenarnya
dengan cara tersebut, justru menjadi sarana marketing yang menurut saya
sangat baik. (Sssst…., ini rahasia, banyak lho yang tersentuh dan
tergerak hatinya untuk bergabung setelah mendengar ceramah-ceramahnya
Anis Matta).
3. Alangkah bagusnya kalau website pribadinya Anis Matta diberdayakan.
Saya tidak tahu apakah Anis Matta memiliki website pribadi. Tapi menurut
saya, sangat sayang sekali kalau seorang Anis Matta tidak memiliki
website pribadi (atau website-nya ada tapi tidak terkelola). Saya pikir
harus ada tim yang mengelola website-nya. Nah, di website ini lah
catatan-catatan yang ditulis seperti pada poin (1) itu, dan rekaman
video dan atau audio seperti pada poin (2) itu disimpan, ditampilkan dan
disebarkan ke seluruh penjuru dunia. Saya pikir orang-orang PKS adalah
orang-orang yang cerdas yang tidak akan terjebak pada pengkultusan
pribadi. Dan peduli amat dengan kata-kata orang lain yang nantinya
bilang PKS sudah mengkultuskan pribadi seseorang. Toh yang tahu dengan
hati kalian adalah kalian sendiri kan? Toh juga saat ini,
pemimpin-pemimpin dunia, tokoh-tokoh internasional maupun nasional,
bahkan orang-orang yang sedang mencoba melakukan penokohan dirinya juga
punya website pribadi. Kenapa PKS yang notabene salah satu kadernya
bahkan menjadi Menkominfo tidak menggunakan leverage internet untuk
menokohkan seseorang yang potensial ini, yang memang pantas untuk
memiliki website pribadi ini. Lagipula, organisasi yang orang-orangnya
memiliki kebanggaan terhadap pemimpinnya itu jauh lebih sehat dan
produktif daripada organisasi yang orang-orangnya malah menjatuhkan
pemimpinnya sendiri. Dengan website pribadi Anis Matta yang berkonten
demikian (yang bukan hanya berisi sekedar berita kunjungan dan
kegiatan), saya rasa itu akan menjadi salah satu website yang
benar-benar berisi, mendidik, informatif, menarik, bermanfaat, dan
marketable tentunya. (Kepengen sih nambahin kata-kata “enak dibaca dan
perlu”, tapi sudah terlanjur jadi jargon salah satu majalah, hehe ^_^)
4. Kalau toh website pribadinya belum ada, atau sudah ada tapi belum
terkelola, atau tetap dikelola tapi tidak update, atau pun juga ternyata
sudah update (intinya mau ada atau tidak sekalipun), tetaplah kalian
para kader PKS menayangkan catatan dan file video atau audio itu via
internet. Saya salut sekali dengan website PKSPiyungan (dikelola oleh
kader PKS Kecamatan Piyungan) yang menjadi salah satu dari 500 website
teratas di Indonesia dimana kontennya berisi hal-hal yang berhubungan
dengan PKS. Namun saya pikir, website khusus yang berisi hal-hal yang
berhubungan dengan Anis Matta itu sangat bagus sekali kalau ada, karena
akan banyak sekali konten yang bisa dimuat di situ. Akun jejaring sosial
para kader PKS juga bisa menjadi sarana penyebaran pemikiran dan
rekaman-rekaman beliau.
5. Upaya-upaya “penangkapan” seperti yang saya jelaskan pada poin-poin
sebelumnya, sebenarnya juga merupakan salah satu alat kontrol untuk Anis
Matta agar ia tetap berada pada track yang benar. Kita semua tahu tentu
akan menjadi beban moral tersendiri bagi seseorang yang pembicaraannya
dicatat atau direkam dan kemudian diketahui oleh masyarakat luas.
Menjadi orang baik itu penting, tetapi konsisten untuk tetap baik itu
jauh lebih penting. Dan saya harap Anis Matta tetap konsisten bahkan
ketika mungkin takdir sejarah mengantarkannya berada pada posisi yang
lebih dari saat ini. Semoga dengan upaya-upaya “penangkapan” ini,
menjadi semacam alat kontrol buat Anis Matta agar tetap on the right
track. Jujur saja, Indonesia masih kekurangan pemimpin yang memberikan
keteladanan secara utuh. Sehingga menurut saya, sedari sekarang perlu
juga dibuat rancangan biografi beliau, agar kalian para kader PKS itu
berfikir dari akhir (thinking from the end). “Orang ini akhirnya akan
menjadi apa sih?”, itu yang perlu difikirkan dan dibentuk. Hanya
orang-orang besar lah yang biografinya menarik untuk dibaca dan
menginspirasi pembacanya.
Itu mungkin beberapa saran dari saya buat kalian para kader PKS. Sekali
lagi, sangat disayangkan kalau bangsa Indonesia (terlebih khusus kalian
para kader PKS) tidak memanfaatkan anugerah tuhan yang dititipkan pada
seorang Anis Matta ini. So, sebarkanlah dan lihat apa yang terjadi!
***
End note: Tulisan ini saya buat untuk memprovokasi para kader PKS
atau siapa pun untuk menangkap dan menyebarkan catatan atau rekaman
dari penyampaian-penyampaian Anis Matta. Sebenarnya tujuan saya sih
pragmatis aja: agar saya yang sekarang berada nun jauh di wilayah timur
Indonesia ini bisa juga menikmati pemikiran-pemikiran beliau.
Saya juga memohon maaf jika ada yang kecewa dengan pemilihan judul
tulisan ini yang mungkin tidak sesuai dengan harapan hati. Kepada yang
kecewa saya hanya berpesan, mari kita bangun budaya perpolitikan yang
santun. Masyarakat Indonesia harus diselamatkan dari perpolitikan ala
zaman purba. Kalau dengan memaki, mencaci, dan memfitnah itu bisa
membuat negara ini maju maka mungkin kita perlu membuat kementrian
khusus yang menangani itu (mungkin namanya bisa Departemen Fitnah kali,
hehe ^_^). Pada kenyataannya justru dengan sikap-sikap keji seperti itu
membuat pikiran dan mental bangsa kita diliputi aura negatif,
mendisorientasikan fokus bangsa dari hal-hal prioritas dan manfaat,
membuat konta produktif serta melemahkan semangat bangsa untuk maju.
Kemajuan suatu bangsa bukan hanya sekedar peran dan tanggung jawab
pemimpinnya saja, tapi lebih banyak berasal dari rakyatnya (ya,
kita-kita ini). Bukankah hanya sedikit orang yang bisa jadi pemimpin,
dan sisanya yang banyak disebut rakyat (yang dipimpin)? Sungguh sangat
naif apabila kemudian kita mengharapkan kemajuan negara kita hanya
sekedar kepada satu dua orang di istana sana, lalu kita cuma berpangku
tangan. Kalau ada sekumpulan orang yang punya itikad baik untuk
memajukan negeri ini ya apa salahnya kalau kita support. Kalaupun kita
berbeda cara atau sarana dengan mereka ya jangan saling menjatuhkan lah,
toh keinginan kita sama kok: sama-sama ingin agar Indonesia ini lebih
baik lagi. Iya kan?
Salam Indonesia Maju,
Fatih
*http://politik.kompasiana.com/2013/03/18/tangkap-anis-matta-543751.html
DPD PKS Siak - Download Android App