Suara-suara Dari Kedalaman Hati | Cahyadi Takariawan
By: Abul Ezz
Kamis, 28 Maret 2013
0
Lelaki itu limbung. Galau. Wajahnya kacau. Tegak ia mencoba berdiri. Namun beban masalah membuatnya lunglai.
Sesungguhnya dia lelaki yang damai. Di hatinya tidak tersimpan benci. Seluruh cintanya telah diserahkan kepada sebuah jalan yang sangat suci. Jalan dakwah yang sangat ia yakini akan memberikan kebaikan abadi.
Cinta yang ia berikan serasa tidak bertepi. Sangat luas, tidak terperi. Namun hatinya tengah tersakiti. Tidak tahu dimana ia akan berhenti menepi. Sebentar saja, sekedar melepas kegundahan hati.
Bertanya, ada apa. Tanpa jawab, tanpa suara. Bimbang ia kumpulkan tenaga. Subhanallah, ia lihat cahaya. Terang, seterang cintanya.
Bangkit. Lelaki itu bangkit berdiri. Berkata kepada diri sendiri.
Laksanakan saja!
Karena kita semua sudah berikrar bahwa hidup dan mati adalah untuk-Nya. Bukan untuk membela kepentingan-kepentingan sesaat dan membela sesiapa. Kerja kita semua di jalan mulia. Hanya untuk Allah saja!
Lakukan saja!
Karena perjalanan ini masih panjang dan memerlukan kesungguhan dan kesetiaan kita. Tujuan tidak akan tercapai jika keengganan menyelimuti jiwa. Lawan kemalasan, buang kepengecutan.
Curahkan saja!
Semua tenaga terbaik sudah selayaknya kita curahkan untuk mengemban amanah dakwah. Yakinlah jalan ini penuh berkah melimpah. Di hadapan telah menunggu surga yang indah.
Nikmati saja!
Hidup ini terlalu singkat untuk disesali dan dikesali. Jalan perjuangan yang sangat panjang menantang, harus terus menerus kita lalui. Jangan gagal menikmati, semua indah pada waktunya jika kita mengerti.
Cahyadi Takariawan
*http://cahyadi-takariawan.web.id
Sesungguhnya dia lelaki yang damai. Di hatinya tidak tersimpan benci. Seluruh cintanya telah diserahkan kepada sebuah jalan yang sangat suci. Jalan dakwah yang sangat ia yakini akan memberikan kebaikan abadi.
Cinta yang ia berikan serasa tidak bertepi. Sangat luas, tidak terperi. Namun hatinya tengah tersakiti. Tidak tahu dimana ia akan berhenti menepi. Sebentar saja, sekedar melepas kegundahan hati.
Bertanya, ada apa. Tanpa jawab, tanpa suara. Bimbang ia kumpulkan tenaga. Subhanallah, ia lihat cahaya. Terang, seterang cintanya.
Bangkit. Lelaki itu bangkit berdiri. Berkata kepada diri sendiri.
Laksanakan saja!
Karena kita semua sudah berikrar bahwa hidup dan mati adalah untuk-Nya. Bukan untuk membela kepentingan-kepentingan sesaat dan membela sesiapa. Kerja kita semua di jalan mulia. Hanya untuk Allah saja!
Lakukan saja!
Karena perjalanan ini masih panjang dan memerlukan kesungguhan dan kesetiaan kita. Tujuan tidak akan tercapai jika keengganan menyelimuti jiwa. Lawan kemalasan, buang kepengecutan.
Curahkan saja!
Semua tenaga terbaik sudah selayaknya kita curahkan untuk mengemban amanah dakwah. Yakinlah jalan ini penuh berkah melimpah. Di hadapan telah menunggu surga yang indah.
Nikmati saja!
Hidup ini terlalu singkat untuk disesali dan dikesali. Jalan perjuangan yang sangat panjang menantang, harus terus menerus kita lalui. Jangan gagal menikmati, semua indah pada waktunya jika kita mengerti.
Cahyadi Takariawan
*http://cahyadi-takariawan.web.id
DPD PKS Siak - Download Android App