Popularitas Gatot Makin Naik, Calon Lain Musti Kerja Keras
By: Abul Ezz
Sabtu, 02 Maret 2013
0
Lima pasangan calon gubernur dan wakil gubernur bertarung dalam
Pemilukada Sumatera Utara. Berbeda dengan Pilgub Jawa Barat, pasangan
incumbent dinilai relatif lebih populer dibanding empat pasangan calon
lainnya.
"Jika di Jabar, kekuatan popularitas dan elektabilitas calon agak
merata. Tapi jika di Sumut, sepertinya empat pasangan calon harus
berjuang keras menghadapi popularitas incumbent," ujar pengamat politik
dari Universitas Paramadina, Rico Marbun dalam keterangan persnya, Kamis
(28/2/2013).
Menurut Rico, pasangan incumbent Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry
Nuradi hingga saat ini masih lebih populer dibanding calon lain. Jika
tidak ada perubahan peta politik, kans menjadi pemenang cukup besar.
Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) ini mengatakan popularitas
incumbent diuntungkan karena Gatot menjadi Plt Gubernur Sumut
menggantikan Syamsul Arifin, dan pasangannya Erry merupakan Bupati
Serdang Bedagai. Dibandingkan dengan Jawa Barat yang memiliki jumlah
pemilih mencapai 28 juta, wilayah Sumut lebih luas daripada Jabar namun
jumlah pemilih yang lebih sedikit dengan sebaran pemilih yang lebih
rumit.
"Luas wilayah Sumatera Utara yang terdiri dari 33 kabupaten/kota menjadi
faktor lain bagi kubu Gatot-Erry, keduanya cukup dikenal warga.
Sementara bagi kandidat lain, tentu tidak mudah memperkenalkan diri ke
tengah-tengah masyarakat Sumut hanya dalam waktu singkat di wilayah yang
luas," jelasnya.
Faktor individu, menurut Rico juga lebih dominan di pilgub Jabar. Ini
terlihat dari kasus yang melilit PKS tidak mempengaruhi elektabilitas
pasangan yang diusungnya, Ahmad Heryawan dan Deddy Mizwar.
"Dalam pilgub Sumut juga bisa dilihat nanti, seperti kondisi yang sama
juga terjadi. Elektabilitas lebih dipengaruhi faktor individu daripada
parpol," ucap Rico.
Tidak kalah penting, sambung peneliti Median Institute ini, masyarakat
saat ini berpandangan pada apa yang sudah dilakukan para calon. Karena
berdasarkan data statistik, angka perbaikan kesejahteraan di Sumut
lumayan baik.
"Berdasarkan situs resmi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, jumlah
penduduk miskin di Sumut pada Maret 2012 sebanyak 1.407.200 orang atau
10,67%. Angka itu berkurang 74.100 orang kalau dibandingkan dengan tahun
lalu di bulan yang sama," katanya.
Sementara Direktur Center for Election and Political Party (CEPP) dari
FISIP Universitas Indonesia, Reni Suwarso mengatakan kasus yang menimpa
PKS saat ini menjadi ujian bagi pasangan Gatot-Erry, termasuk soal
popularitas pasangan tersebut.
"Satu hal untuk Pak Gatot Pujo itu, PKS mesinnya memang kerja. Sebelum
kasus sapi ini, popularitasnya memang tinggi. Itu sebulan lalu. Tapi
setelah gonjang-ganjing kasus ini, saya tidak tahu, ini ujian berat
untuk PKS. Mestinya Golkar dan PDIP bisa menyalip peluang," ucap Reni.
Ada 5 pasang cagub bertarung di Pilgub Sumut. Yakni nomor urut 1 Gus
Irawan Pasaribu-Soekirman diusung Partai Gerindra, (2) Effendi MS
Simbolon-Jumiran Abdi diusung PDIP, (3) Chairuman Harahap-Fadly Nurzal
diusung Partai Golkar, (4) Amri Tambunan-RE Nainggolan diusung Partai
Demokrat, dan (5) Gatot Pujo Nugroho-Tengku Erry Nuradi diusung PKS
dengan Hanura.
Setelah Pilgub Jabar, 14 pilgub lainnya akan digelar tahun ini. 14
Pilgub ini bisa menjadi barometer kekuatan partai politik di pemilu 2014
mendatang. 14 Pilgub tersebut antara lain Sumatera Utara (Sumut), Riau,
Sumatera Selatan (Sumsel), Lampung, Jawa Barat (Jabar), Jawa Tengah
(Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa
Tenggara Barat (NTB), Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan
(Sulsel), Maluku, Maluku Utara (Malut), dan Papua.[pkssumut]
DPD PKS Siak - Download Android App