Pengamat: PKS, Satu-satunya Partai Ideal Bernegara Tanpa Rangkap Jabatan
By: Abul Ezz
Minggu, 31 Maret 2013
0
JAKARTA -- Peneliti senior LIPI Indria Samego mengatakan, jika Susilo
Bambang Yudhoyono menjabat sebagai ketua umum Partai Demokrat persoalan
utamanya adalah mengenai rangkap jabatan. Sebagai partai modern,
harusnya Demokrat bisa meniru Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Satu-satunya partai yang sudah memiliki aturan kader pejabat publik
tidak boleh menjabat sebagai ketum partai itu PKS," kata Samego di
Habibie Center, Jakarta, Sabtu (29/3).
PKS dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) nya telah
mengatur tentang aturan rangkap jabatan. Sehingga, saat Nur Mahahmudi
Ismail terpilih menjadi wali kota Depok jabatannya sebagai presiden PKS
dilepas.
Hal yang sama juga dilakukan Hidayat Nur Wahid waktu menjabat ketua MPR.
Dan Tiffatul Sembiring yang terpilih menjabat sebagai Menteri
Komunikasi dan Informasi (Menkominfo).
Persoalannya, lanjut Samego, di Indonesia belum ada aturan yang melarang
pejabat publik untuk rangkap jabatan. Pendekatan yang digunakan baru
sebatas legal formal.
Beberapa pejabat negara seperti mantan wakil presiden, Hamzah Haz dan
mantan presiden Megawati misalnya. Mereka menjabat sebagai pimpinan
negara sekaligus pimpinan partainya masing-masing. "Ke depan harus ada
perubahan aturan, yang sifatnya tidak sebatas legal formal," ungkapnya.
Dalam kasus SBY, menurut Samego presiden Indonesia dua periode
berturut-turut itu secara de facto sebetulnya merupakan pemimpin
Demokrat. Anas Urbaningrum hanya ketum secara yudis formal.
Sehingga, jika memang kongres luar biasa (KLB) menetapkan SBY sebagai
ketum bukan hal yang baru. Hanya saja, dari sisi pemerintahan SBY
merupakan kepala pemerintahan. Harusnya pada sisa kepemimpinannya, SBY
harus meninggalkan warisan bagi rakyat.
Bahwa ia pernah memimpin Indonesia dan memberikan kemajuan berarti bagi
negara. Dengan menyanggupi menjabat ketum, SBY dinilai telah masuk pada
level politik yang paling praktis.
"Berat bagi SBY jika merangkap jabatan, apalagi di tahun terakhir
kepemimpinannya bertepatan menjelang pemilu 2014," ujar Samego.
*http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/13/03/30/mkgpdt-soal-ketum-demokrat-diminta-meniru-pks
DPD PKS Siak - Download Android App