"Mencemaskan Pelemahan Negara Akibat 'Halusinasi' Presiden" | @Fahrihamzah
By: Abul Ezz
Selasa, 26 Maret 2013
0
GundulGundulPatjul
@Fahrihamzah
- Kalau saya mencemaskan melemahnya institusi negara, pasti karena negara adalah harapan kita..
- Bukan karena fukuyama berkesimpulan bahwa negara makin kita perlukan...perlu kita perkuat...
- Meski negara sering disebut sebagai "necessary evil", tetapi apa yg terjadi jika negara tak ada...
- Apa yang terjadi jika kita tdk hidup dalam satu bendera..dalam kebinekaan yang aneka rupa..
- Maka negara wajib ada dan negara wajib diperkuat adanya...
- Maka saya mencemaskan pelemahan negara, bukan oleh oposisi tetapi oleh mereka yang berhalusinasi..
- Termasuk jika negara secara telanjang berbuat bodoh dan amatir membuat kita semua malu..
- Sikap sy yg terkesan "mencemooh" keterangan presiden akan adanya rencana kudeta adalah serius..
- Saya menganggapnya serius karena dia kepala negara, kepala pemerintahan dan panglima tertinggi angkatan perang kita..
- Jika pemimpin tertinggi dan terkuat di negeri ini salah sangka dan salah kata maka kita semua dlm bahaya..
- Indonesia adalah negara terbesar nomor 4 di dunia dan negara demokrasi ke-3,,
- Jika pemimpinnya sembarangan kita bisa kehilangan kendali di dalam dan di luar....
- Untung kita tidak dalam situasi perang dengan negara lain..sebab jika ya, maka tontonan hari ini tdk menarik...
- Tetapi kita punya masalah di dalam negeri yg intinya adalah "hukum tidak tegak"...
- hukum yg tdk tegak itu adalah biang kerok sengketasosial...dan bahkan sengketa antar lembaga negara,,,
- Cobalah lihat bagaimana kita saling serang, saling tangkap dan saling sadap...dan kita anggap sebagai sukses...
- Hukum yg menjadi alat pencitraan belaka adalah mesin penumpuk masalah dan kita menghadapi petaka suatu hari..
- Pasal2 karet di maenkan dan pasal2 berlapis dimaenkan demi ego dan kampanye suatu kelompok...
- Mungkin mereka menolak menyebut hukum berselingkuh dengan politik tapi hukum telah bersatu dengan teror...
- Hukum tidak lagi menjadi alat mencapai keadilan tapi semacam alat balas dendam...atas nama rakyat...
- Hukum semakin mengalami personalisasi, menjadi milik negara atau institusinya...bukan milik bersama..
- Hukum hijau bagi si A tapi merah bagi di B dan hitam bagi si C...hukum tak lagi sama...
- Pasal 27 UUD 45 telah diabaikan secara telanjang...kita tak lagi bersamaan kedudukan dihadapan hukum dan pemerintahan..
- Lalu kita semua kehilangan pemimpin? Karena rupanya pemimpin tertingginya paling galau..
- Maka wajar kalau kita berkesimpulan bahwa negara sedang lemah dan presiden seperti kehilangan kendali..
- Kelemahan negara inilah yang saya cemaskan...apakah saudara tidak cemas?
DPD PKS Siak - Download Android App