Aparat Tak Bertindak, Ratusan Warga Koto Gasib Siak Rusak Tempat Mesum
By: Abul Ezz
Rabu, 20 Maret 2013
0
KOTOGASIB - Ratusan masyarakat Kecamatan Kotogasib, Siak, Rabu
(20/3/13) mengamuk. Mereka membongkar paksa beberapa warung remang-remang yang ada
didaerah mereka, warung tersebut diduga terdapat praktik prostitusi dan tempat
tinggal pelacur.
Dalam pembongkaran tersebut turut hadir salah seorang anggota DPRD Siak Robi Cahyadi, Camat Kotogasib Arlisman, Kakansatpol PP Hadi Sanjoyo, Kapolsek Lubuk Dalam AKP Pridolin N, Kasubsektor Pol Kotogasib Aiptu Jepri Purba, tokoh masyarakat dan tokoh alim ulama, serta perwakilan ibu-ibu Kecamatan Kotogasib.
Pembongkaran paksa dilakukan masyarakat secara sepontan, karena sudah beberapa kali peringatkan ke pemilik warung agar menutup tempatnya, dan juga telah beberapa kali dilayangkan surat teguran dari kecamatan, akan tetapi tidak diindagkan. Dan akhirnya masyarakat marah dan membongkar langsung.
Ungkapan salah seorang tokoh masyarakat yang ikut membongkar bahwa, dirinya tidak menginginkan daerahnya dijadikan 'sarang' prostitusi dengan berbagai modus dan kedok mereka." Kami ingin warung remang-remang ini tidak ada lagi di daerah kami, karena ini dapat mencoreng nama baik daerah dan juga citra kami," ungkap tokoh tak mau disebut nama.
Sementara itu komentar dari Anggota DPRD Siak Dapil Kotogasib dan juga mewakili tokoh pemuda yakni Robi Cahyadi kepada riauterkini.com di lokasi bahwa dirinya mendukung sepenuhnya tindakan masyarakat ini, karena ia meninal bahwa warung remang-remang ini sudah beberapa kali diingatkan namun tidak pernah ditanggapi, malah makin banyak.
"Saya mendukung tindakan atau aksi masyarakat yang ingin nama baik daerahnya terjaga dari aksi-aksi prostitusi, dan juga sebagai putra daerah, saya juga tidak ingin prostitusi merajalela didaerah saya ini, dan pembongkaran tidak ada tebang pilih," ungkap Robi.
Keterangan Kapolsek Lubuk Dalam AKP Pridolin N yang hadir saat pembongkaran mengungkapkan bahwa, aksi pembongkaran paksa terhadap warung remang-remang yang diduga dijadikan praktik prostitusi dilakukan masyarakat. Dan polisi hanya dapat mengantisipari terjadinya tindakan anarkis, penjarahan, dan pembakaran.
"Aksi ini spontan saja dilakukan masyarakat, mereka berkumpul dan langsung menuju ke warung remang-remang yang diduga tempat prostitusi dan langsung dibongkar, untungnya dalam hal ini tidak terjadi korban jiwa, penjarahan, serta pembakaran. Aksi berjalan damai," terang Kapolsek.
Ditengah perjalanan aksi pembongkaran, Kapolsek tiba-tiba menghentikan pembongkaran dan akan kembali lagi berkoordinasi dengan kecamatan untuk selanjutnya pembongkaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari aksi-aksi yang tidak diinginkan terjadi. Setelah dinasehati Kapolsek, maka masyarakat bubar dan berjanji akan melakukan aksi lagi apabila pemilik warung remang-remang tidak membongkarnya sendiri.***(riauterkini)
Dalam pembongkaran tersebut turut hadir salah seorang anggota DPRD Siak Robi Cahyadi, Camat Kotogasib Arlisman, Kakansatpol PP Hadi Sanjoyo, Kapolsek Lubuk Dalam AKP Pridolin N, Kasubsektor Pol Kotogasib Aiptu Jepri Purba, tokoh masyarakat dan tokoh alim ulama, serta perwakilan ibu-ibu Kecamatan Kotogasib.
Pembongkaran paksa dilakukan masyarakat secara sepontan, karena sudah beberapa kali peringatkan ke pemilik warung agar menutup tempatnya, dan juga telah beberapa kali dilayangkan surat teguran dari kecamatan, akan tetapi tidak diindagkan. Dan akhirnya masyarakat marah dan membongkar langsung.
Ungkapan salah seorang tokoh masyarakat yang ikut membongkar bahwa, dirinya tidak menginginkan daerahnya dijadikan 'sarang' prostitusi dengan berbagai modus dan kedok mereka." Kami ingin warung remang-remang ini tidak ada lagi di daerah kami, karena ini dapat mencoreng nama baik daerah dan juga citra kami," ungkap tokoh tak mau disebut nama.
Sementara itu komentar dari Anggota DPRD Siak Dapil Kotogasib dan juga mewakili tokoh pemuda yakni Robi Cahyadi kepada riauterkini.com di lokasi bahwa dirinya mendukung sepenuhnya tindakan masyarakat ini, karena ia meninal bahwa warung remang-remang ini sudah beberapa kali diingatkan namun tidak pernah ditanggapi, malah makin banyak.
"Saya mendukung tindakan atau aksi masyarakat yang ingin nama baik daerahnya terjaga dari aksi-aksi prostitusi, dan juga sebagai putra daerah, saya juga tidak ingin prostitusi merajalela didaerah saya ini, dan pembongkaran tidak ada tebang pilih," ungkap Robi.
Keterangan Kapolsek Lubuk Dalam AKP Pridolin N yang hadir saat pembongkaran mengungkapkan bahwa, aksi pembongkaran paksa terhadap warung remang-remang yang diduga dijadikan praktik prostitusi dilakukan masyarakat. Dan polisi hanya dapat mengantisipari terjadinya tindakan anarkis, penjarahan, dan pembakaran.
"Aksi ini spontan saja dilakukan masyarakat, mereka berkumpul dan langsung menuju ke warung remang-remang yang diduga tempat prostitusi dan langsung dibongkar, untungnya dalam hal ini tidak terjadi korban jiwa, penjarahan, serta pembakaran. Aksi berjalan damai," terang Kapolsek.
Ditengah perjalanan aksi pembongkaran, Kapolsek tiba-tiba menghentikan pembongkaran dan akan kembali lagi berkoordinasi dengan kecamatan untuk selanjutnya pembongkaran. Hal ini dilakukan untuk menghindari aksi-aksi yang tidak diinginkan terjadi. Setelah dinasehati Kapolsek, maka masyarakat bubar dan berjanji akan melakukan aksi lagi apabila pemilik warung remang-remang tidak membongkarnya sendiri.***(riauterkini)
DPD PKS Siak - Download Android App