Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » 9 Tahun Bersama PKS

9 Tahun Bersama PKS


By: Abul Ezz Minggu, 17 Maret 2013 0

pkssumut.or.id, Tahun 2004 adalah awal kisah perjalanan saya mulai mengenal dengan pengajian atau Liqo pekanan  PKS, ya Partai Keadilan Sejahtera; partai yang kini bak selebriti terkenal karena dimana ada berita disitu pasti ada berita tentang PKS. Saya bukanlah kader dakwah yang direkrut melalui kegiatan kampus, karena saya tidak mengenyam bangku perkuliahan. Saya adalah kader dakwah “nemu” di jalan, bukan kader yang lahir dari orang tua yang aktivis seperti kebanyakan kader-kader PKS lainnya.   

Di tahun ini adalah tahun kedua saya lulus dari bangku SMA, karena tidak kuliah jadi banyak waktu luang yang ada meskipun ada kesibukan sedikit sebagai seorang staf TU di SMA Swasta, tapi lebih banyak waktu kosongnya, disaat itu terlintas pikiran untuk ikut organisasi atau perkumpulan atau apalah yang penting bisa menjadikan pengisi waktu kosong yang ada. Dan keinginan tersebut tak lama kemudian terkabul, ada seorang teman kakak mengajak saya untuk ikutan kegiatan kajian keislaman, tanpa pikir panjang akhirnya ajakan tersebut aku iyakan; dengan harapan semoga saja kegiatan ini bisa menambah teman dan ilmu sekaligus.     

Saat pertama kali hadir pengajian saya heran katanya pengajian kok gak ada yang bawa kitab, kok cuma bawa buku catatan dan mushaf Alquran kayak anak sekolahan saja (maklum  saya lahir dan dibesarkan di tradisi Nahdliyin); tapi karena tujuan saya adalah untuk menambah teman dan pergaulan. Jadi  saya putuskan untuk melanjutkan ikut di dalamnya sampai beberapa minggu dan bahkan beberapa bulan. Sekitar kurang lebih 12 bulan  kemudian saya juga dibuat keheranan, ya semua anggota pengajian diwajibkan untuk mengikuti agenda perkemahan atau Mukhoyyam istilahnya di PKS; kemah? kayak anak SD saja pake kemah segala begitu gumam saya dalam hati. Ohya Mukhoyyam adalah salah satu perangkat  tarbiyah di PKS, semua anggota wajib ikut baik anggota pemula hingga yang menjadi Anggota Dewan sekalipun.  

Subhanallah karena di perkemahan itulah semangat saya untuk terus berada dalam lingkaran liqo atau pengajian pekanan ini semakin kuat (yang awalnya niat liqo cuma untuk menambah teman, akhirnya niat saya perbarui; mulai detik itu saya berniat berada dalam liqo adalah untuk  berjuang bersama jamaah ini berjuang  menyebarkan kebaikan, berjuang untuk saling amar ma’ruf nahi munkar; sebesar apapun itu).

Semangat tersebut tidak lepas dari pengaruh Mukhoyyam tadi; karena di perkemahan tersebut kita semua digembleng Jasad dan Ruhiyah; sesibuk apapun kita diwajibkan untuk tetap menjalankan amalan-amalan ibadah harian kita, mulai sholat berjamaah, tilawah Alquran, dzikir, Sholat Tahajud, ditambah lagi dengan kewajiban berolah raga; push up, sit up, back up , dll yang semua kegiatan tersebut harus dilaporkan kepada panitia. Tidak ada yang bohong atau pun malu melaporkannya, tidak ada yang merasa paling rajin atau paling ‘alim karena kita semua belajar untuk memperbaiki diri, belajar untuk menjadi lebih baik dan berguna untuk orang lain. Apabila ada yang agak kendur semangat ruhiyahnya kita semua berbagi tips dan saran untuk kembali mengecharge kadar iman. Karena iman kadang naik dan kadang turun. Itulah nikmatnya bersama di lingkaran jamaah ini. Saling berbagi saat lapang atau pun sempit.

Di perkemahan atau Mukhoyyam itulah saya baru mengetahui ternyata pengajian yang selama ini saya ikuti adalah salah satu sarana dari PKS untuk mendidik kadernya agar menjadi manusia yang siap jasad dan ruhiyahnya; terima kasih PKS karena “Jebakanmu” di liqoat tiap pekan menjadikan diri ini lebih baik, lebih tau makna kehidupan, lebih tau cara berbakti kepada kedua orang tua; lebih tau cara menghormati orang lain. Menjadikan persaudaraan bukan omongan semata tapi menjadi amal nyata, karena di jamaah ini kami diajarkan untuk selalu mendahulukan saudara ketimbang diri sendiri;  saudara disini bukan saudara karena nasab, tapi saudara karena kesamaan aqidah, kesamaan iman. 

Terima kasih PKS, karena lewat jamaah inilah kami mengerti arti penting saudara seiman saudara seaqidah; juga karena jamaah ini pula ilmu kami bertambah bukan hanya ilmu agama tapi ilmu-ilmu yang lain,  dari yang tidak bisa baca alquran sampai lancar membacanya, dari yang tidak mengenal ilmu komputer sampai mahir mengoperasikan bahkan memperbaikinya. Karena di PKS kami diajarkan untuk menyebarkan ilmu yang kita punya; ibarat air jikalau air itu terlalu lama diam dan mengendap akan menimbulkan bau yang busuk, begitu pula ilmu jika tidak diajarkan akan hilang sia-sia tanpa makna, yang nantinya juga akan dipertanyakan di hari perhitungan. Hari yang ditentukan oleh amal-amal kita.

Terima kasih PKS, karena jamaah inilah saya mendapatkan seorang istri yang insyaAllah Sholehah; istri yang bisa menjaga kehormatan keluarganya; penyejuk mata penyejuk jiwa penawar hati.
Ya setelah 3 tahun saya bergabung dengan PKS, tepatnya tahun 2007 saya menikah dengan salah seorang Akhwat (baca: perempuan) binaan dari istri murabbi/pembina saya. Peristiwa pernikahan ini menjadi kenangan manis yang sulit dilupakan, bukan dari peristiwa proses menikahnya tapi dari sisi rasa persaudaraan yang saya rasakan dari teman – teman liqoat saya dan para  kader – kader PKS pada umumnya, semua teman liqoat saya bahu membahu membiayai pernikahan saya, saling menyisihkan sebagian rizkinya demi pernikahan saudaranya seiman. saudara seperjuangan.   

Tepat tahun ke 9 kebersamaan saya bersama PKS. Jamaah ini sedang menghadapi prahara atau badai kata para pengamat. Maka ketika ada tudingan-tudingan miring terjadi, sempat kami tertegun. Bukan menyesali pilihan telah bergabung dan bertahan di PKS. Tapi heran dan takjub dengan komentar di media, tulisan yang muncul dari orang-orang yang merasa sangat tahu lika-liku PKS, bahkan merasa lebih tahu dari kader PKS sendiri. 

Maka  apapun yang disampaikan itu, adalah nasehat. Tak peduli yang menyampaikan itu siapa dan dilandasi apa. Dengki, benci, Kecewa, Cinta akan partai ini. itu semua tidak penting. Kami tetap akan bekerja, ya tetap bekerja; ada atau tidak ada, bubar atau tidaknya partai ini. Kami akan melakukan apa yang kami bisa. Membenahi yang perlu. Menggandeng yang mau bergerak bersama kafilah kami. 

Saya yakin semua komentar tadi karena adanya kekecewaan yang amat sangat; kecewa berarti tanda adanya harapan yang tidak kesampaian (^_^). 

Karena partai ini adalah harapan banyak orang, harapan rakyat Indonesia, harapan umat yang merindukan kehidupan lebih baik, kehidupan negeri yang diridhoi oleh Allah SWT. Negeri Baldatun Toyibatun Warobbun Ghofur.  

PKS dicaci, PKS dinanti



DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar