Terjadi Tren Positif PKS di Social Media Pasca Kasus LHI | Riset Win and Wise Communication
By: Abul Ezz
Selasa, 05 Februari 2013
0
share of netizen adalah banyaknya warga yang mempercakapkan |
Ramainya pemberitaan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi yang
ditujukan KPK kepada Presiden PKS Luthi Hasan Ishaq (LHI), yang terjadi
dalam sepekan ini, membuat publik bertanya-tanya ada apa gerangan
dengan kasus ini. Hampir semua media massa nasional dan Lokal baik
Televisi maupun Koran tampil menghakimi Luthi Hasan Ishaq, dan tentunya
PKS secara Institusi, tanpa berupaya mengedepankan asas praduga
takbersalah, opini publik telah digiring dan menempatkan PKS sebagai
partai pesakitan, PKS terkena Tsunami Besar.
Namun hal tersebut tidak terjadi di Social Media (facebook, twitter). Lima hari pasca peristiwa tersebut terjadi, lembaga Win and Wise Communication
(ww-comm) lembaga yang memiliki spesialisasi tracking social media,
justru menemukan hal yang berbeda, dengan kasus "Rekayasa KPK" ini, PKS
justru mendapat dukungan dan simpati yang sangat besar dari Netizen
(warga di Sosial Media), menurut Anwar Abugaza, ST (Direktur riset
ww-comm) PKS yang selama ini dipercakapkan hanya berkisar 950
percakapan/menit, mengalami peningkatan signifikan dan mencapai 1700
percapakan/menit, yang menarik lagi sentimen index mengarah pada
dukungan dan simpati positif terhadap PKS dengan perbandingan 80 : 20.
Ket : Sentimen index adalah kecendrungan Brand Positif atau Negatif |
Ketika dicermati hal ini terjadi karena besarnya daya dukung kader dan
simpatisan PKS yang menggunakan Social Media dalam mempengaruhi opini
publik, ini berimbas pada netizen lain yang bukan kader dan simpatisan
dari PKS. "Ada proses 'peyakinan' bahwa kasus yang menimpah Luthfi Hasan
Ishaq adalah rekayasa dengan berupaya mem-posting tulisan baik berita
dan komentar dari pengamat dan orang bersimpati dengan kasus ini, dan
ini dilakukan dengan baik oleh warga PKS di Social Media," ujar Anwar.
Social media dan media massa (TV dan Koran) pada kasus "Rekayasa KPK"
menampilkan dua hal yang berbeda, kasus ini masih menarik untuk
ditunggu kelanjutannya, karena bukan hanya menampilkan PKS Vs KPK tapi
juga Social Media Vs Media Massa yang sama-sama memiliki kepentingan
terhadap mempengaruhi opini publik.
pkspiyungan.org
DPD PKS Siak - Download Android App