Sharm el-Sheikh, Tempat Pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir
By: Abul Ezz
Selasa, 12 Februari 2013
0
Sharm el-Sheikh, Tempat Pertemuan Nabi Musa dengan Nabi Khidir |
Banyak
sekali kisah-kisah yang terdapat dalam Alquran yang masih belum kita
jelajahi keseluruhannya. Hal ini menunjukkan bahwa Alquran adalah sumber
rujukan utama dalam sejarah peradaban umat manusia. Semua kisah-kisah
yang terdapat dalam Alquran sarat akan hikmah dan makna yang mendalam.
Hanya orang-orang yang berimanlah yang mampu merasakan semuanya itu.
Allah berfirman:
“Dan ketika Musa berkata kepada anak muda (pembantunya dan sekaligus juga muridnya), "Aku masih akan terus berjalan sampai batas pertemuan dua laut, atau berjalan dalam waktu panjang. Ketika Musa dan pembantunya tiba pada pertemuan dua laut, mereka lupa akan ikan yang mereka bawa atas perintah Allah. Ikan itu jatuh ke laut dan pergi.” (QS. Alkahfi:60-61)
Disebutkan bahwa kisah ini bermula ketika Nabi Musa mengajari Bani Israil berbagai ilmu. Sehingga mereka sangat terkagum-kagum akan keluasan ilmu yang dimiliki oleh Nabi Musa. Namun Allah mengujinya dengan mendatang seseorang kepadanya dan bertanya:
“Wahai Nabi Allah, adakah di dunia ini seseorang yang lebih berilmu daripada engkau?”
Nabi Musa menjawab, “Tidak.”
Jawaban
ini didasari dengan pengetahuan yang ada pada beliau dan sebagai
dorongan umatnya agar menimba ilmu yang ada pada beliau. Saat itu juga
Allah mengabarkan kepada beliau bahwa ada seorang hambaNya yang lebih berilmu daripadanya. Ia adalah Nabi Khidir , yang
ada di daerah pertemuan dua laut. Hamba tersebut mempunyai ilmu yang
tidak ada pada beliau dan hal-hal yang sulit dijangkau oleh Nabi Musa.
Akhirnya muncullah keinginan beliau untuk bertemu dengan hamba shaleh
tersebut guna menimba ilmu yang ada padanya. Kemudian beliau memohon
agar Allah mengizinkannya untuk mempertemukan dengan Nabi Khidir
tesebut. Dan Allah pun menerangkan kepada beliau tempat di mana Nabi
Khidir berada, dengan memerintahkan agar beliau membawa bekal seekor
ikan.
Syaikh
As Sa’di rahimahullah dalam menafsirkan ayat ini mengatakan, bahwa Nabi
Musa beserta muridnya akan terus menerus berjalan walaupun dalam
keadaan bersusah payah. Sampai akhirnya mereka tiba di pertemuan antara
dua laut, yaitu tempat dimana Allah telah mewahyukan kepadanya
bahwasanya ia akan mendapatkan seseorang hamba-Nya yang shaleh, memiliki
ilmu yang tidak ada pada nabi Musa”.
Para
ulama dan golongan ahli tafsir berbeda pendapat tentang tempat
pertemuan mereka berdua. Namun Dr. Abdurrahim Raihan, direktur umum
riset keilmuan dan penelitian sejarah dari Sinai Mesir menguatkan bahwa
pertemuan kedua Nabi tersebut terletak di daerah Syarm el-Sheikh sebelum
3200 tahun silam.
Penelitian
modern tersebut menunjukkan bahwa pertemuan antara dua laut tersebut
terletak di wilayah Ra’su Muhammad yang berada di ujung segitiga dataran
Sinai, ini bisa ditempuh dengan jarak 53 KM dari Syarm el-Sheikh. Kota
tersebut pas terletak diantara dua teluk Al-‘Uqbah dan Suez di Sinai
Selatan.
Dr.
Raihan melanjutkan, penelitian tersebut adalah hasil dari pengkajian
ilmiah oleh seorang peneliti sejarah yang bernama ‘Imad Mahdi dengan
bantuan tehnik cuplikan foto dari satelit buatan, sehingga membuka tabir
tempat pertemuan antara Nabi Musa dan Nabi Khidir. Sangat jelas sekali
bahwa secara etnis bahasa pertemuan antara dua laut tersebut tidak cocok
dengan geografis di tempat manapun dimuka bumi ini kecuali di Ra’su
Muhammad. Ditambah dengan bantuan satelit yang mampu menyingkap tempat
tersebut, yang letaknya tepat di batu besar tempat menghilangnya ikan
yang dibawa oleh murid Nabi Musa[1]. Itulah satu-satunya batu besar yang berada di tengah-tengah jalan masuk ke Ra’su Muhammad.
Dr.
Raihan menunjukkan bahwa Satelit memperlihatkan dermaga kapal yang
disinggahi oleh Nabi Khidir terletak lebih dari 300 meter dari batu
besar (tempat pertemuan nabi Musa dan Khidir). Dan melintasi batu karang
di tepinya dengan jarak 50 meter sampai kapal tersebut terbenam ke
dalam air hingga 6 sampai 8 meter. Dan diperjelas kembali bahwa garis
perjalanan kapal tersebut datang dari teluk Suez menuju ke teluk
al-‘Uqbah.
Wallahu a’lam
DPD PKS Siak - Download Android App