PKS Minta Densus 88 Tangani Penembakan TNI Di Papua
By: Abul Ezz
Jumat, 22 Februari 2013
0
Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Kapolri Jenderal Pol Timur
Pradopo untuk menurunkan pasukan Densus 88 dalam menghadapi kelompok
bersenjata di Papua.
“Saya minta Kapolri turunkan Densus 88 ke Papua,” kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsy, Kamis (21/02) sebagaimana dikutip JPPN.
Aboekar juga mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya prajurit TNI yang bertugas di Papua. “Saya turut berbela sungkawa dengan meninggalnya delapan prajurit TNI di Papua, mereka adalah putera terbaik bangsa yang mengabdi hingga titik darah penghabisan,” ungkap Aboebakar.
Aboebakar menegaskan, penyerangan terhadap aparat keamanan di Papua adalah bentuk teror yang tidak bisa dianggap remeh. “Saya yakin Densus 88 mampu menangani persoalan ini,” ungkap Aboebakar. seperti dikutip iToday.
Kata Aboebakar, pasukan Densus 88 mampu menghadapi kelompok bersenjata di Papua karena sudah berpengalaman banyak menembak mati teroris. “Mereka (Densus 88) punya kompetensi yang cukup, sudah banyak teroris yang mereka tembak mati,” pungkas Aboebakar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Helikopter milik TNI yang ditugaskan untuk mengevakuasi delapan jenazah anggota TNI ditembaki di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, sekitar jam 08.26 WIB.
Penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua ini mengakibatkan tiga anggota TNI mengalami luka-luka. Demikian informasi yang dikutip dari Antara.
Lettu Amang mengalami luka tembak di jari kelingking sebelah kiri, Mayor Asep terkena rekoset hingga menyebabkan memar di paha bagian kanan, sementara Kapten Tata mengalami memar di lengan kanan akibat serpihan.
Ketiganya saat ini telah dibawa ke RS Mulia. Akibat kejadian ini, helikopter langsung kembali ke Mulia.
Sehari sebelumnya, delapan anggota TNI dan dua warga sipil di Papua menjadi korban penembakan dan penyerangan kelompok sipil bersenjata di dua lokasi yang berbeda pada Kamis (21/2).
Penyerangan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di pos TNI di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Peristiwa itu menewaskan Pratu Wahyu. Para penyerang juga melukai Lettu Reza. Kedua prajurit itu berasal dari Batalyon 753 Argaviratama, Nabire.
Penyerangan lainnya terjadi sekitar pukul 10.30 di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak. Dalam penyerangan itu tujuh orang anggota TNI tewas. Di antaranya Sertu Udin dan Sertu Frans yang berasal dari Koramil Sinak, lima anggota lain yang tewas adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa yang berasal dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak.
“Saya minta Kapolri turunkan Densus 88 ke Papua,” kata anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsy, Kamis (21/02) sebagaimana dikutip JPPN.
Aboekar juga mengucapkan berbela sungkawa atas meninggalnya prajurit TNI yang bertugas di Papua. “Saya turut berbela sungkawa dengan meninggalnya delapan prajurit TNI di Papua, mereka adalah putera terbaik bangsa yang mengabdi hingga titik darah penghabisan,” ungkap Aboebakar.
Aboebakar menegaskan, penyerangan terhadap aparat keamanan di Papua adalah bentuk teror yang tidak bisa dianggap remeh. “Saya yakin Densus 88 mampu menangani persoalan ini,” ungkap Aboebakar. seperti dikutip iToday.
Kata Aboebakar, pasukan Densus 88 mampu menghadapi kelompok bersenjata di Papua karena sudah berpengalaman banyak menembak mati teroris. “Mereka (Densus 88) punya kompetensi yang cukup, sudah banyak teroris yang mereka tembak mati,” pungkas Aboebakar.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Helikopter milik TNI yang ditugaskan untuk mengevakuasi delapan jenazah anggota TNI ditembaki di Sinak, Kabupaten Puncak, Papua, sekitar jam 08.26 WIB.
Penembakan yang dilakukan kelompok bersenjata di Papua ini mengakibatkan tiga anggota TNI mengalami luka-luka. Demikian informasi yang dikutip dari Antara.
Lettu Amang mengalami luka tembak di jari kelingking sebelah kiri, Mayor Asep terkena rekoset hingga menyebabkan memar di paha bagian kanan, sementara Kapten Tata mengalami memar di lengan kanan akibat serpihan.
Ketiganya saat ini telah dibawa ke RS Mulia. Akibat kejadian ini, helikopter langsung kembali ke Mulia.
Sehari sebelumnya, delapan anggota TNI dan dua warga sipil di Papua menjadi korban penembakan dan penyerangan kelompok sipil bersenjata di dua lokasi yang berbeda pada Kamis (21/2).
Penyerangan pertama terjadi sekitar pukul 09.30 WIT di pos TNI di Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya. Peristiwa itu menewaskan Pratu Wahyu. Para penyerang juga melukai Lettu Reza. Kedua prajurit itu berasal dari Batalyon 753 Argaviratama, Nabire.
Penyerangan lainnya terjadi sekitar pukul 10.30 di wilayah Sinak, Kabupaten Puncak. Dalam penyerangan itu tujuh orang anggota TNI tewas. Di antaranya Sertu Udin dan Sertu Frans yang berasal dari Koramil Sinak, lima anggota lain yang tewas adalah Sertu Ramadhan, Pratu Edi, Praka Jojo, Praka Idris, dan Pratu Mustofa yang berasal dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak.
sindikasi.net
DPD PKS Siak - Download Android App