Select Menu

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

Rabu, 30 Januari 2013

Hidayat Nur Wahid: Ada yang Mau Adu Domba PKS dan KPK


Hidayat Nur Wahid: Ada yang Mau Adu Domba PKS dan KPKJakarta : Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap 4 orang di Hotel Le Meredien, Jakarta. Ketiga orang yang dibekuk tersebut, yakni pengusaha Ahmad, sopir Ahmad bernama Sahrudin, dan perempuan muda bernama Ranny, diduga akan melakukan suap ke salah seorang anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sementara, 1 orang lainnya yang ditangkap belum diketahui identitasnya. Orang tersebut diduga seorang anggota Komisi IV DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Namun, dugaan yang melibatkan nama PKS itu dibantah keras oleh Ketua Fraksi PKS DPR RI, Hidayat Nur Wahid. Menurutnya, kabar tersebut tidak benar, hanya fitnah.

"Kenapa harus PKS yang dikait-kaitkan? Kenapa berpikir kalau KPK akan membidik PKS itu apa dasarnya? Jadi itu fitnah yang sudah di mana-mana dan di berbagai media juga telah menuliskan itu," kata Hidayat Nur Wahid di Jakarta, Rabu (30/1/2013).

Dituturkan dia, Juru Bicara KPK Johan Budi telah mengoreksi bahwa penangkapan itu tidak terkait anggota DPR. Jadi, dugaan yang menyatakan bahwa target KPK adalah anggota Komisi IV, terutama kader PKS itu tidak benar.

Lebih lanjut, Hidayat menuturkan, kabar miring tersebut disebarkan agar PKS 'mati kutu' di dunia politik, terutama dalam bertindak lantang menyuarakan anti korupsi.

"Isu tendensius ini membuat PKS tidak lagi lantang untuk menyuarakan politik anti korupsi. Dan tidak lagi berani membongkar kasus-kasus besar seperti Century dan kasus sebagainya," ungkapnya.

Selain itu, lanjut Hidayat, kabar ini merupakan upaya mengadu domba antara KPK dengan PKS. Seolah-seolah KPK membidik PKS. Padahal KPK dan PKS adalah motor besar dalam pergerakan memberantas korupsi.

"Karena itu, menurut saya, informasi yang tidak bertanggung jawab ini (adalah) bagian dari korupsi itu sendiri. Korupsi dari kebenaran karena kebenarannya dikorupsi," tandas Hidayat. (Riz)

liputan6.com
0 Comments
Tweets
Komentar