Select Menu

Iklan 1080x90

SaintekSIROH

PKS BERKHIDMAT UNTUK RAKYAT

BERITA SIAK

FIQIH

SIROH

Kesehatan

Saintek

Video Pilihan

» » » » Kronologi Derita Muslim Rohingya

Kronologi Derita Muslim Rohingya


By: Abul Ezz Selasa, 02 Oktober 2012 0

Sekitar 136 jumlah etnis yang ada di Myanmar. Istilah ‘Rohingya’ berasal dari ‘Rohang”, nama daerah di Arakan. Rohingya bukan satu‐satunya etnis Muslim di Myanmar. Disamping etnis Rohingya, ada pula etnis Indian Muslim, etnis Panthay, etnis Muslim keturunan Cina yang bermigrasi dari Cina barat laut (Muslim Hui). Lalu, ada etnis Muslim keturunan Melayu yang tinggal di Kawthaung. Keberadaan Etnis Rohingnya tidak diakui sebagai salah satu etnis yang eksis.

Menurut catatan sejarah sejak abad 8, muslim Rohingya telah tinggal di daerah yang kini disebut Northern Rakhine (nama Arakan dirubah menjadi Rakhine ataupun Rakhaing pada tahun 1930‐an), lebih dulu dari pemukim Rakhine Mogh non muslim. Bahkan pada tahun 1430 hingga 1784 berdiri kerajaan Islam Arakan. Tahun 1784 kerajaan Burma menganeksasi Arakan dan Arakan berada dalam kekuasaan Raja Burma Bodaw Paya hingga tahun 1824. Tahun 1824 Inggris menganeksasi Arakan dan Burma serta menempatkan daerah pendudukan tersebut dalam administrasi British India. Pada tahun 1937 British melepaskan Arakan dari British India dan tahun 1948 Arakan menjadi bagian dari Negara Burma merdeka.

4 Januari 1948
Myanmar merdeka dari Inggris

1982
UU Kewarganegaraan Myanmar dilahirkan pada tahun itu, di mana muslim Rohingya dikeluarkan sebagai salah satu etnis yang diakui pemerintah Myanmar. Akibatnya,mereka pun tidak diakui sebagai warga negara Myanmar (stateless).

Awal Juni 2012
Terjadi konflik antara warga Arakan non muslim dengan muslim Arakan (Rohingya). Konflik ini adalah buah dari informasi bahwa ada perkosaan terhadap wanita non muslim oleh pria muslim di Arakan. Berlanjut dengan tindakan pembalasan oleh warga non muslim. Sepuluh pria Rohingya dibantai ketika berada di dalam bus di Thandwe menuju Yangoon. Kemudian konflik antar dua kelompok tak terhindarkan. Terjadi saling bantai dan saling serang. Muslim Rohingya, karena berjumlah lebih sedikit dan beratus tahun terpinggirkan, lantas terdesak. Ratusan desa muslim dibakar dan dihancurkan dan sekitar 850‐1000‐an warga tewas. Sekitar 90 ribuan lainnya terusir atau tetap berdiam dalam penderitaan.


Akhir 2008
Banyak warga Rohingya terusir dari negerinya dan menjadi manusia perahu (boatpeople), mencari keselamatan ke negeri lain. Sekitar 1200 warga Rohingya meninggalkan Myanmar pada bulan Desember 2008 menuju Thailand. Otoritas Thailand segera menampik mereka. Sebagian mereka masih ditahan di Thailand dan sebagian kembali terusir ke laut. Menggunakan Sembilan perahu, mereka kemudian terdampar di Laut Andaman.
2 Feb 2009
220 ‘manusia perahu’ Rohingya diselamatkan oleh nelayan Aceh, namun 22 di antaranya telah tewas karena kehausan dan kelaparan.

Juli 2012
Indonesia mendapati lagi 82 pengungsi Rohingya (13 diantaranya anak-anak)
terdampar di Kepulauan Riau dan kini ditahan di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) TanjungPinang. Di samping itu, pengungsi Rohingya terserak di 13 tempat berbeda di seluruh Indonesia. Pada saat bersamaan ada sekitar 300.000 pengungsi Rohingya di Bangladesh dan jumlah yang cukup signifikan di Thailand, Malaysia, Pakistan, India, TimurTengah dan beberapa yang memperoleh status pengungsi atau suaka politik di Inggris, AS, Jepang dan beberapa negara lainnya.

U Thant
Sekjen PBB pernah berasal dari Myanmar (U Thant, 1961‐1971). Myanmar adalah negara anggota PBB maupun ASEAN. Bahkan saat ini (tahun 2012‐2013) Myanmar memegang tampuk sebagai ketua (chairman) ASEAN.

8 Agustus 2012
Emine (Istri Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan) dan puterinya Sümeyye berangkat menuju Arakan, Myanmar. Kunjungan ini dilakukan bersama MenluTurki Davutoğlu dan tim lainnya. Emine sempat menangis melihat kondisi Pengungsi Rohingnya. Turki memberikan bantuan dana 2 Juta Dolar ke pengungsi Rohingnya.

21 Agust 2012
Dua staf khusus Menteri Sosial: Suryama M Sastra dan Drs. Sapto Waluyo, MSc mendampingi delegasi parlemen Indonesia ke Myanmar dalam misi kemanusiaan atas pengungsi Rohingya. 4 anggota DPR dari Indonesia yang berangkat adalah HidayatNur Wahid, Sohibul Iman, Nurhasan Zaidi dan Ledia Hanifa, yang kesemuanya adalah legislator dari Fraksi PKS. Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq mengantarkan delegasi Indonesia yang berangkat ke Myanmar, Selasa subuh. Melalui delegasi ini, PKS mendorong pemerintah Myanmar membuka akses bagi bantuan kemanusiaan untuk para pengungsi di Rakhine/Arakan.

10 Sept 2012
Partai Keadilan Sejahtera kembali mengirimkan delegasi kemanusiaan ke Rakhine, Myanmar, Senin (10/9). Selain memberikan bantuan kemanusiaan, delegasi ini yang dipimpin Sekretaris FPKS Abdul Hakim ini rencananya akan membuka dialog dengan para tokoh agama dan sejumlah ormas di Myanmar.

R. Ngadirin


DPD PKS Siak - Download Android App


«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama
0 Comments
Tweets
Komentar

Tidak ada komentar

Leave a Reply

Komentar sehat anda..