Bersegera untuk Taubat
By: Abul Ezz
Rabu, 29 Agustus 2012
0
Pedas, tapi tetap saja mengulanginya, mungkin itu ungkapan yang pas untuk menggambarkan kondisi manusia yang tidak bisa terlepas secara utuh dari kesalahan dan dosa. Tidak ada manusia yang tidak berdosa kecuali para Nabi yang sudah dipelihara kesucian mereka oleh Allah. Adalah wajar apabila seseorang melakukan dosa kemudian bertaubat dari dosa yang baru saja ia lakukan dan itu adalah hal yang paling baik baginya. Namun tidak wajar dan bahkan sangat celaka bila ia berkesinambugan dalam melakukan dosa tersebut tanpa ada sedikitpun merasa bersalah, berlalu tanpa taubat kepada Penciptanya. Hadits berikut menjelaskan bahwa Allah sangat gembira dengan keridhaanNya ketika seorang hamba bertaubat kepada Allah dari dosa yang ia lakukan. Berikut haditsnya
وعن أبي حمزة أنس بن مالك الأنصاري خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لله أفرح بتوبة عبده من أحدكم سقط على بعيره وقد أضله في أرض فلاة متفق عليه .
وفي رواية لمسلم لله أشد فرحاً بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة ، فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها ، فأتى شجرة فاضطجع في ظلها ، وقد أيس من راحلته ، فبينما هو كذلك إذ هو بها قائمة عنده ، فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح : اللهم أنت عبدي وأنا ربك ، أخطأ من شدة الفرح
Artinya: “Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari Ra, pelayan Rasulullah Saw ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh Allah lebih bahagia dengan taubat hambaNya daripada bahagianya
seseorang dari kamu yang jatuh dari atas untanya dan Allah telah menyesatkan untanya di tanah yang luas." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan
Dalam riwayat imam Muslim "Sungguh Allah sangat bahagia dengan taubat hambaNya ketika dia bertaubat kepadaNya.daripada kebehagian seseorang diantara kamu, yang sedang berada diatas kendaraaannya (untanya) di tengah padang pasir, kemudian unta tersebut hilang dari hadapannya sedangkan di atas unta itu terdapat perbekalan makanan dan minuman sehingga ia merasa putus asa. Lalu dia mendatangi sebuah pohon dan berbaring dibawah naungannya. Dia merasa putus asa terhadap untanya. Ketika dia dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba untanya telah berdiri di dekatnya dan segeralah ia meraih tali kekangnya. Kemudian berkata dengan kegirangannya; “Ya Allah,Engkau adalah hambaKu dan aku adalah Tuhanmu!’ dia salah ucap karena kegirangannya“
Bahasa Hadits
لله Jawab qasam (sumpah) dari lafaz sumpah “wallahi”yang disembunyikan pada awal kalimat hadits
أفرح Sangat bahagia. Alfarhu apabila dipakaikan untuk manusia adalah kegembiraan dan kesenangan hati karena tercapainya apa yang ia inginkan.
Adapun alfarhu bagi Allah adalah satu dari sekian banyak sifat Allahyang pantas bagi keagungan dan kesempurnaanNya tapi berbeda dari alfarhu bagi makhluk.
سقط Jatuh dari ontanya tanpa sengaja.
أضله Meyesatkannya.
فلاة Tanah luas yang tidak memiliki tanaman dan air.
الراحلة Sesuatu yang dikendarai oleh seorang musafir seperti onta dan lainnya.
Makna Hadits
Betapa luasnya rahmat Allah. Manusia diciptakan dengan tabiat dan susunan yang sangat mengagumkan, yang terdiri dari ruh yang memiki sifat baik dan sifat jahat, dan juga terdiri dari jasad yang memiliki banyak keinginan.
Manusia selalu berusaha untuk melakukan hal yang baik semata tanpa ada kesalahan, namun ini tidak bisa tercapai kecuali bagi orang-orang yang benar-benar dijaga Allah selalu. Dan selamanya manusia tidak bisa terlepas dari segala factor kesalahan. Sehingga manusia memang akan tetap melakukan kesalahan baik sengaja ataupun tidak sengaja. Maka yang terbaik bagi manusia yang bersalah adalah bertaubat kepada Allah Rabbnya. “Setiap anak Adam itu melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat” Karena itu kita melihat betapa Rasulullah sangat menekankan agar kita selalu bersegera bertaubat setiap kali melakukan dosa. Pintu taubat selalu terbuka dan kesmpatan itu selalu tersedia. Bersegera bertaubat adalah perkara wajib dan meninggalkan taubat adalah dosa.
Allah selalu menanti dengan kerrinduan kedatangan taubat seorang hamba yang beriman. Maka apabila seorang hamba bertaubat dari suatu kesalahan, Allah sangat bergembira karena ridha terhadapnya, dan Allah akan menerima taubatnya. Kemudian Allah akan membalasi hamba tersebut dengan ampunan dan kebaikan.
Kita tahu bahwa Allah sangat suci dari menyerupai makhluk dan Allah maha sempurna tidak ada kekurangan apapun. Maka apabila Rasulullah menyebutkan “Allah sangat bahagia”, maksud bahagia yang disebutkan dalam hadits bukan termasuk bahagia yang biasa ada pada manusaa biasa. Hanya saja maksud bahagia Allah dalam hadits tersebut menunjukkan keridhaan Allah terhadap hambanya yang bertaubat, dan kebaikan Allah dengan mengampuni mereka dari segala dosa, serta menutup segala aib dan kekurangan hamba tersebut.
Rasulullah menjelaskan bagaimana seseorang yang bermaksiat kepada Allah keluar melakukan perjalanan dengan ontanya, kemudian onta tersebut tersesat dan hilang dari hadapannya di tengah padang pasir yang luas. Pada dasarnya orang yang berdosa itu tersesat karena dosa yang ia lakukan terhadap Rabnya. Dengan dosanya ia tersesat jauh dari jamaah kaum muslimin. Dengan ketersesatan itu hilanglah akhiratnya dan dunia yang sedang dihadapinya. Apabila ia meghadap kapada Allah dengan sepenuh hati niscaya Allah akan menerimanya da mengampuni dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Kecuali dosa yang berhubung dengan hak-hak manusia, maka mesti ia selesaikan dengan orang yang bersangkutan, baik harta, kezhaliman ataupun hal lainnya
Demikianlah Allah menyeru hambanya yang menyimpang dari jalan yang lurus untuk kembali kepadaNya. Menyeru para mukmin yang berdosa untuk melepaskan diri dari maksiat seraya menghadapkan wajah kepada Allah. Karena Allah maha kaya dan para hamba sangat butuh kepadaNya. Dia maha kuat dan hambaNya sangat lemah.
Bersegeralah memohon ampunan kepada Allah dan kita akan mendapatkan penerimaan dan pengampunan tersebut. Karena Allah sudah menjadikan pengampunan bagian dari kemestian yang akan Ia berikan bagi siapa saja yang bertaubat kepadaNya. Hendaklah setiap orang yang tersesat dari petunjuk Allah kembali kepada jalanNya yang benar, dan setiap orang yang berdosa untuk kembali kepadaNya dan memperbaiki kesalahannya
Faidah Hadits
1. Allah sangat ridha terhadap orang yangbersegera bertaubat kepadaNya dari dosa apapun dan Allah akan menerima selalu taubat hamba tersebut dan memaafkannya.
2. Apabila ada kesalahan dari seorang hamba baik berupa perkataan ataupun perbuatan yang tidak disengaja karena kekagumannya atau kealpaannya yang membuat ia lupa, maka dia tidak terhitung berdosa. Kita melihat laki-laki yang disebutkan dalam riwayat sampai mengatakan sesuatu yang dianggap bisa membuat seseorang jatuh dalam kekufuran. Perkataan itumeluncur dari mulutnya karena kekaguman yang ia rasakan ketika melihat kembalinya onta yang ia miliki. Karena itu Rasulullah tidak mengangap perkataan yang muncul dari laki-laki tersebut sebgai sebuah kesalahan besar yang pantas dihukum
3. Menyampaikan cerita yang salah seperti dalam hadits, untuk pembelajaran dan mengambil manfaat yang disyariatkan adalah boleh. Hal ini terjadi dalam riwayat diatas ketika Rasulullah menceritakan cerita yang salah dalam sabdanya “Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu”. Tetapi tidak boleh menceritakan cerita yang salah dengan sia-sia tanpa ada tujuan atau sekedar untuk cerita obrolan saja tanpa ada aspek pembelajaran dan manfaat yang diambil
4. Hadits ini menelaskan keberkahan menerima segala ketentuan Allah. Ketika laki-laki tersebut telah berputus asa dengan hilangnya onta dan bekal bawaannya, lalu ia tidur dengan menyerahkan segala urusannya kepada Allah, maka Allah mnolongnya dengan mengembalikan onta dan barangnya yang hilang tersebut. Subhanallah..
5. Hadits ini juga menjelaskan urgensi menggunakan contoh dan perumpamaan dalam menyampaikan pelajaran dengan sesuatu yang menyentuh serta mengena sehingga setiap orang bisa mencerna dan memahami maksud yang diinginkan .
Wallahu A’lam
Oleh: Saud Alba Radinas
وعن أبي حمزة أنس بن مالك الأنصاري خادم رسول الله صلى الله عليه وسلم رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لله أفرح بتوبة عبده من أحدكم سقط على بعيره وقد أضله في أرض فلاة متفق عليه .
وفي رواية لمسلم لله أشد فرحاً بتوبة عبده حين يتوب إليه من أحدكم كان على راحلته بأرض فلاة ، فانفلتت منه وعليها طعامه وشرابه فأيس منها ، فأتى شجرة فاضطجع في ظلها ، وقد أيس من راحلته ، فبينما هو كذلك إذ هو بها قائمة عنده ، فأخذ بخطامها ثم قال من شدة الفرح : اللهم أنت عبدي وأنا ربك ، أخطأ من شدة الفرح
Artinya: “Dari Abu Hamzah Anas bin Malik al-Anshari Ra, pelayan Rasulullah Saw ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: “Sungguh Allah lebih bahagia dengan taubat hambaNya daripada bahagianya
seseorang dari kamu yang jatuh dari atas untanya dan Allah telah menyesatkan untanya di tanah yang luas." (Muttafaq 'alaih)
Dalam riwayat Muslim disebutkan
Dalam riwayat imam Muslim "Sungguh Allah sangat bahagia dengan taubat hambaNya ketika dia bertaubat kepadaNya.daripada kebehagian seseorang diantara kamu, yang sedang berada diatas kendaraaannya (untanya) di tengah padang pasir, kemudian unta tersebut hilang dari hadapannya sedangkan di atas unta itu terdapat perbekalan makanan dan minuman sehingga ia merasa putus asa. Lalu dia mendatangi sebuah pohon dan berbaring dibawah naungannya. Dia merasa putus asa terhadap untanya. Ketika dia dalam kondisi seperti itu, tiba-tiba untanya telah berdiri di dekatnya dan segeralah ia meraih tali kekangnya. Kemudian berkata dengan kegirangannya; “Ya Allah,Engkau adalah hambaKu dan aku adalah Tuhanmu!’ dia salah ucap karena kegirangannya“
Bahasa Hadits
لله Jawab qasam (sumpah) dari lafaz sumpah “wallahi”yang disembunyikan pada awal kalimat hadits
أفرح Sangat bahagia. Alfarhu apabila dipakaikan untuk manusia adalah kegembiraan dan kesenangan hati karena tercapainya apa yang ia inginkan.
Adapun alfarhu bagi Allah adalah satu dari sekian banyak sifat Allahyang pantas bagi keagungan dan kesempurnaanNya tapi berbeda dari alfarhu bagi makhluk.
سقط Jatuh dari ontanya tanpa sengaja.
أضله Meyesatkannya.
فلاة Tanah luas yang tidak memiliki tanaman dan air.
الراحلة Sesuatu yang dikendarai oleh seorang musafir seperti onta dan lainnya.
Makna Hadits
Betapa luasnya rahmat Allah. Manusia diciptakan dengan tabiat dan susunan yang sangat mengagumkan, yang terdiri dari ruh yang memiki sifat baik dan sifat jahat, dan juga terdiri dari jasad yang memiliki banyak keinginan.
Manusia selalu berusaha untuk melakukan hal yang baik semata tanpa ada kesalahan, namun ini tidak bisa tercapai kecuali bagi orang-orang yang benar-benar dijaga Allah selalu. Dan selamanya manusia tidak bisa terlepas dari segala factor kesalahan. Sehingga manusia memang akan tetap melakukan kesalahan baik sengaja ataupun tidak sengaja. Maka yang terbaik bagi manusia yang bersalah adalah bertaubat kepada Allah Rabbnya. “Setiap anak Adam itu melakukan kesalahan dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat” Karena itu kita melihat betapa Rasulullah sangat menekankan agar kita selalu bersegera bertaubat setiap kali melakukan dosa. Pintu taubat selalu terbuka dan kesmpatan itu selalu tersedia. Bersegera bertaubat adalah perkara wajib dan meninggalkan taubat adalah dosa.
Allah selalu menanti dengan kerrinduan kedatangan taubat seorang hamba yang beriman. Maka apabila seorang hamba bertaubat dari suatu kesalahan, Allah sangat bergembira karena ridha terhadapnya, dan Allah akan menerima taubatnya. Kemudian Allah akan membalasi hamba tersebut dengan ampunan dan kebaikan.
Kita tahu bahwa Allah sangat suci dari menyerupai makhluk dan Allah maha sempurna tidak ada kekurangan apapun. Maka apabila Rasulullah menyebutkan “Allah sangat bahagia”, maksud bahagia yang disebutkan dalam hadits bukan termasuk bahagia yang biasa ada pada manusaa biasa. Hanya saja maksud bahagia Allah dalam hadits tersebut menunjukkan keridhaan Allah terhadap hambanya yang bertaubat, dan kebaikan Allah dengan mengampuni mereka dari segala dosa, serta menutup segala aib dan kekurangan hamba tersebut.
Rasulullah menjelaskan bagaimana seseorang yang bermaksiat kepada Allah keluar melakukan perjalanan dengan ontanya, kemudian onta tersebut tersesat dan hilang dari hadapannya di tengah padang pasir yang luas. Pada dasarnya orang yang berdosa itu tersesat karena dosa yang ia lakukan terhadap Rabnya. Dengan dosanya ia tersesat jauh dari jamaah kaum muslimin. Dengan ketersesatan itu hilanglah akhiratnya dan dunia yang sedang dihadapinya. Apabila ia meghadap kapada Allah dengan sepenuh hati niscaya Allah akan menerimanya da mengampuni dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Kecuali dosa yang berhubung dengan hak-hak manusia, maka mesti ia selesaikan dengan orang yang bersangkutan, baik harta, kezhaliman ataupun hal lainnya
Demikianlah Allah menyeru hambanya yang menyimpang dari jalan yang lurus untuk kembali kepadaNya. Menyeru para mukmin yang berdosa untuk melepaskan diri dari maksiat seraya menghadapkan wajah kepada Allah. Karena Allah maha kaya dan para hamba sangat butuh kepadaNya. Dia maha kuat dan hambaNya sangat lemah.
Bersegeralah memohon ampunan kepada Allah dan kita akan mendapatkan penerimaan dan pengampunan tersebut. Karena Allah sudah menjadikan pengampunan bagian dari kemestian yang akan Ia berikan bagi siapa saja yang bertaubat kepadaNya. Hendaklah setiap orang yang tersesat dari petunjuk Allah kembali kepada jalanNya yang benar, dan setiap orang yang berdosa untuk kembali kepadaNya dan memperbaiki kesalahannya
Faidah Hadits
1. Allah sangat ridha terhadap orang yangbersegera bertaubat kepadaNya dari dosa apapun dan Allah akan menerima selalu taubat hamba tersebut dan memaafkannya.
2. Apabila ada kesalahan dari seorang hamba baik berupa perkataan ataupun perbuatan yang tidak disengaja karena kekagumannya atau kealpaannya yang membuat ia lupa, maka dia tidak terhitung berdosa. Kita melihat laki-laki yang disebutkan dalam riwayat sampai mengatakan sesuatu yang dianggap bisa membuat seseorang jatuh dalam kekufuran. Perkataan itumeluncur dari mulutnya karena kekaguman yang ia rasakan ketika melihat kembalinya onta yang ia miliki. Karena itu Rasulullah tidak mengangap perkataan yang muncul dari laki-laki tersebut sebgai sebuah kesalahan besar yang pantas dihukum
3. Menyampaikan cerita yang salah seperti dalam hadits, untuk pembelajaran dan mengambil manfaat yang disyariatkan adalah boleh. Hal ini terjadi dalam riwayat diatas ketika Rasulullah menceritakan cerita yang salah dalam sabdanya “Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu”. Tetapi tidak boleh menceritakan cerita yang salah dengan sia-sia tanpa ada tujuan atau sekedar untuk cerita obrolan saja tanpa ada aspek pembelajaran dan manfaat yang diambil
4. Hadits ini menelaskan keberkahan menerima segala ketentuan Allah. Ketika laki-laki tersebut telah berputus asa dengan hilangnya onta dan bekal bawaannya, lalu ia tidur dengan menyerahkan segala urusannya kepada Allah, maka Allah mnolongnya dengan mengembalikan onta dan barangnya yang hilang tersebut. Subhanallah..
5. Hadits ini juga menjelaskan urgensi menggunakan contoh dan perumpamaan dalam menyampaikan pelajaran dengan sesuatu yang menyentuh serta mengena sehingga setiap orang bisa mencerna dan memahami maksud yang diinginkan .
Wallahu A’lam
Oleh: Saud Alba Radinas
DPD PKS Siak - Download Android App